Mohon tunggu...
Edi Suhendra
Edi Suhendra Mohon Tunggu... -

Sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ramuan ‘Ajaib’ Pembasmi Ketombe

1 Juni 2010   04:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:50 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pusing karena ketombe? Kurang percaya diri karena ketombe? Masih menggunakan sampo anti ketombe biasa dengan merk-merk terkenal? Tentunya masalah-masalah tersebut harus segera diatasi.Jika tidak, akan berakibat buruk tidak hanya bagi kulit kepala, melainkan juga bagi lingkungan. Artikel ini akan mengupas masalah yang terkait dengan ketombe, dampak ketombe, serta solusi untuk mengatasi ketombe dengan bahan kimia yang ramah lingkungan.

Masalah ketombe merupakan masalah yang cukup krusial bagi sebagian orang. Pasalnya, selain menyebabkan rasa gatal yang mengganggu kenyamanan, ketombe juga dapat mengganggu penampilan seseorang. Padahal, penampilan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam kesuksesan karena berhubungan dengan kepercayaan diri seseorang. Ketombe (pityriasis capitis) sendiri merupakan sel kulit mati yang berasal dari kulit kepala yang mengelupas secara berlebihan dan terus menerus. Adanya ketombe biasanya diikuti dengan adanya kemerah-merahan dan iritasi di kulit kepala. Dr Rodney Sinclair, pimpinan ”the Australian Hair and Wool Research Society” yang juga dosen senior dermatologis di Universitas Melbourne mengungkapkan bahwa ketombe dapat juga merupakan gejala seborrhoeic, dermatitis, psoriasis, infeksi jamur atau kutu rambut.

Dalam suatu penelitian yang dilakukan Beauty Care Senior Scientist P&G, Thomas Dawson JR Ph.D dalam judul ”Fast, Non-invansive Method for Molecular Detection and Speciation of Malassezia on Human Skin, and Application to Dandruff Microbiology”, bahwa dari 70 responden yang menderita ketombe ditemukan adanya jenis jamur Malassezia (Gambar 2). Dalam kasus ini, ditemukan 70 persen jamur Malassezia restricta dan 45 persen jamur Malassezia globosa.

Saat ini telah banyak produk sampo anti ketombe yang beredar di pasaran. Walaupun sebagian telah terbukti dapat mengatasi ketombe, akan tetapi sampo tersebut dapat menimbulkan efek samping. Selain menyebabkan efek samping seperti kekeringan pada kulit kepala dan kerontokan rambut, bahan-bahan kimia pada sampo tersebut dapat mencemari lingkungan (baca: limbah sampo). Oleh karena itu, perlu adanya suatu terobosan teknologi yang ramah lingkungan dan aman bagi kulit kepala.

Teknologi fotokatalisis sangat berpotensi untuk menjawab tantangan tersebut. Eksperimen pun telah dilakukan di Teknik Kimia UI. Ramuan ‘ajaib’ yang berupa larutan Titania dengan aditif tertentu yang aktif di bawah cahaya terbukti dapat membunuh jamur yang memiliki sifat yang sama dengan jamur ketombe (baca: Candida sp.). Hasil eksperimen tersebut membuktikan bahwa jumlah koloni jamur Candida sp. yang diberi larutan Titania akan tumbuh lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak diberi larutan Titania. Jumlah koloni Candida sp. yang diberi larutan Titania sebanyak ± 180 koloni, sedangkan yang tidak diberi larutan Titania sebanyak ± 220 koloni. Berikut adalah gambar hasil eksperimen (Gambar 3).

Senyawa Titania sendiri memiliki keunggulan dibandingkan dengan bahan kimia lainnya pada sampo anti ketombe yang ada saat ini. Selain realtif murah, senyawa Titania bersifat non-toxic (tidak beracun) sehingga aman bagi kulit dan lingkungan. Di samping itu, sisa Titania yang dibuang ke lingkungan juga masih memiliki potensi dapat mendegradasi limbah organik maupun limbah logam berat yang ada di lingkungan. Ibarat pepatah yang berbunyi “Sambil menyelam minum air”. Hal tersebutlah yang menggambarkan keunggulan Titania tersebut. Di samping dapat menyingkirkan ketombe, kita juga membantu meminimalisir masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah. Di sinilah letak keajaiaban dari larutan Titania tersebut.

Di samping dapat berfungsi sebagai disinfektan bagi jamur ketombe, Titania juga berpotensi sebagai disinfektan bagi jamur-jamur patogen lain yang ada di kulit manusia seperti jamur penyebab panu, kadas, kurap, dan sebagainya. Hal tersebut menunjukkan bahwa Titania tidak hanya dapata digunakan sebagai sampo

Selain sebagai sebuah inisiasi, eksperimen ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi peneliti lain untuk melakukan eksperimen-eksperimen lanjutan mengenai masalah ini. Eksperimen-eksperimen lanjutan tersebut diharapkan menjadi cikal bakal produk yang dapat menutupi kekurangan-kekurangan dari sampo ketombe yang telah ada saat ini. Sangat mungkin tercipta produk berupa sampo anti ketombe komersial sebagai output dari eksperimen ini di kemudian hari. Bahkan, boleh jadi produk hasil eksperimen ini akan mengalahkan sampo anti ketombe yang saat ini telah beredar di pasaran.

____________________________________________________________________

Edi Suhendra 1, Irfan Pratama 2, dan Dr. Ir. Slamet, M.T. 3

1 Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Indonesia (medanner_sejati_07@yahoo.co.id),

2 Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Indonesia (irvine_9_1@yahoo.com.sg)

3 Dosen Teknik Kimia Universitas Indonesia (slamet@che.ui.ac.id)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun