Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Genangan Bagai Kenang dalam Ingat

29 Februari 2020   16:10 Diperbarui: 29 Februari 2020   16:08 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu ikatan telah menyatukan. Alam dan perubahan mendekap berpadu. Saling memberi dan menerima. Dimana bumi menengadahkan tangan tangan harapnya. Dan awan memberikan bulir kesejukannya. Dalam suatu prakiraan yang tak mudah diterka.

Kini titik air langit datang menyapa. Hujan di akhir Februari membawa berita. Tentang ketidaknyamanan alam yang nelangsa. Dari anak anak kehidupan yang membawa bencana. Dikerasnya bebatuan yang menduka. Di damainya tanah yang meluka.

Genangan bagai kenang dalam ingat. Masuk, menelusup, berdiam diri dalam tapa. Membawa tanda tanda bahaya. Mengetuk hati kecil para aktor dunia. Menggambarkan bumi sudah tak lagi muda. Dan kehancuran telah datang mendera.


Benuo Taka, 29 Februari 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun