Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hujan Tak Pernah Sepi

17 Februari 2020   16:13 Diperbarui: 17 Februari 2020   16:17 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan adalah waktu tuk menepi. Bukan dari keramaian. Bukan pula dari sunyi. Di mana orang orang mendekap angan dalam gigil. Menyatukan tangan tangan yang mulai membeku. Demi menemukan kehangatan diantara celah celah kebersamaan.

Hujan adalah waktu menebar harapan. Dalam genangan air di atas tanah tanah dingin. Menggores kisah di atas alas alas basah. Meninggalkan kenang yang berkepanjangan. Tersimpan indah dalam bilik ingatan.

Hujan tak pernah sendiri. Bersama titik titik air, merangkai kisah bersama ke bumi. Di mana ia mendapatkan kehangatan. Kenikmatan bermain bersama. Kesenangan berjalan beriringan. Meski harus meninggalkan awan.

Karena itu lah hujan tak pernah sepi.


Benuo Taka, 16 Februari 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun