"Ayi sehat, Bu. Tadi ada apa, Bu? Mengapa kita semua disuruh berlari?" Ayi berjalan memasuki kandang.
"Tadi ada biawak yang sedang mencari makan. Makanan kesukaan biawak adalah anak ayam."
"Oh... pantasan ibu minta kami semua lari dan bersembunyi."
"Sekarang biawaknya kemana, Bu?"
"Sudah pergi diusir sama pak tua."
"Syukurlah, untung ada pak tua," ucap Ayi lega.
"Dunia luar itu memang berbahaya. Karena itulah, Ayi harus hati-hati kalau berada jauh dari kandang."
"Tapi... apakah kita betul-betul aman di sini, Bu? Apakah kita tak akan mati kalau berada di sini terus, Bu?"
"Bahaya yang ibu maksud adalah predator yang bisa memangsa kita kapan saja jika kita tak berhati-hati. Meskipun kematian itu adalah bagian dari takdir Tuhan, tetapi lebih baik kita berhati-hati."
"Berarti ibunya Chicken yang kemarin dipotong pak tua untuk dimakan itu bagian dari takdir Tuhan?"
"Iya. Fungsi kita memang sebagai makanan bagi makhluk Tuhan yang lainnya. Sama seperti cacing yang kita makan. Jadi di dunia ini selalu ada yang makan dan dimakan hingga pada akhirnya ada yang hidup dan ada yang mati."