Rasa Ingin Tahu Menumbuhkan Semangat Belajar
Tuntutan kurikulum yang tinggi dan padat, membuat otak mudah lelah karena harus belajar estafet dari pagi hingga jam empat sore. Karena itulah, penting bagi guru untuk menyikapi rasa yang paling sering berkembang pada siswa setelah jam satu tepat. Capek, ngantuk, bosan dan kawan kawannya. Yang jika tak segera ditangani, Membawa dampak negatif terhadap ketercapaian belajar siswa yang sudah guru targetkan.
Kalau sudah seperti itu, maka guru harus bekerja lebih cerdas. Satu masalah harus segera dipecahkan. Agar tak menular dan merembet menjadi masalah belajar lainnya. Atau menjadi masalah yang lebih berat lagi. Oleh karena itu, lelah, ngantuk dan bosan sesegera mungkin kita minimalisir jumlahnya agar siswa masih bisa terfokus dengan pelajaran meski tidak 100 persen sempurna.
Bicara tentang lelah, rasa ini merupakan naluri alami jika tubuh dan otak terlalu lama bekerja. rasa lelah yang sudah mencapai puncaknya menimbulkan rasa bosan dan kantuk.Â
Adanya stimulasi bagi otak untuk menjadi rileks dapat mengurangi rasa lelah. Misalnya, sebelum memulai pelajaran, guru bisa minta siswa berdiri di tempat lalu menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Bisa jadi mereka lelah karena terlalu banyak duduk pada posisi yang sama.
Misalnya dengan memberikan tebak tebakan yang bisa dihubungkan dengan materi pembelajaran. Seperti yang pernah ditulis oleh Pak Zaldy Chan dalam artikelnya yang berjudul Guru Favorit Itu, Jago Main Tebak-tebakan! Kenapa Tidak? Klik di sini
Sewaktu saya mengajar tentang adaptasi dan seleksi alam, ada beberapa anak yang sudah terlihat capek dan mengantuk. Saya mulai saja dengan satu pertanyaan berharap fokus siswa kembali ke dalam kelas.
Tahukah kalian, apa yang membuat dinosaurus punah?
Karena hujan meteor.
Karena kemarau panjang.
Mati kelaparan.
Nggak dapat tempat perlindungan.
Kecapean.
Takdir Tuhan.
Berbagai jawaban saya dapatkan dari siswa yang masih antusias belajar. Sedangkan yang mengantuk, tetap pasif sambil melipat tangannya di atas meja. Dan kepalanya hampir saja menyentuh kedua tangannya. Saya nggak tega. Uhhhh....