Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rindu dalam Putaran Waktu

23 Desember 2019   10:32 Diperbarui: 23 Desember 2019   11:02 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dinginnya malam. Dalam sepi menyapa. Hening menghadirkan bulir bulir rindu. Dimana gelapnya mempertegas rasa dalam ingatanku. Ada kamu yang menelusup ke dalam putaran waktuku.  

Susu yang kuseduh pun tak mampu melenyapkan rasa itu. Bahkan ingatan tentangmu seperti berputar putar dalam putihnya susu bercampur manisnya rasa. Terkurung dalam gelas kaca.

Aku hanya bisa tersenyum. Sebab tak mampu menahan rindu yang bergerilya di ruang kosong memoriku. Di pembuluh darah nadiku. Diserambi dan bilik jantungku. Dipacu memenuhi rongga tubuhku.

Kulambungkan saja angan hingga ke langit kelam. Dimana ada Tuhan yang mampu mengabulkan segala harapan. Berharap bulir rindu pecah dan mengalir pada satu titik temu. Perjumpaan kau dan aku.

Semoga....


Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 23 Desember 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun