Lan si Landak dan Kuskus si tikus sama sama hewan pengerat yang makan tanaman terutama batang dan daun. Jika Kuskus si tikus suka bulir padi, Lan si landak justru suka kulit batangnya. Karena hal inilah, mereka sering bertemu di sawah ketika mencari makan. Pertemuan ini membuat mereka menjadi saling kenal.
Landak memiliki kulit tubuh yang ditutupi duri tajam. Sedangkan tikus hanya ditutupi rambut rambut halus. Ketika sama sama mencari makan, tikus merasa sangat terganggu dengan landak. Selain tubuhnya yang lebih besar dari tikus, durinya pun tajam dan dapat melukai tubuh tikus. Alhasil, tikus pun mulai menjauhi landak.
"Kenapa kau memusuhiku, Kuskus?" Lan sedih.
"Duri tajammu sering melukai badanku. Pergilah! Aku tak mau dekat dekat kamu lagi. Durimu sangat tidak berguna."
Sejak saat itu Lan sedih dan selalu menghindari Kuskus karena dia tak mau melukai makhluk pengerat itu lagi.
Suatu hari, Kuskus yang sedang asik mencari makan diantara rumpun padi dengan bulir yang mulai menguning merasa sangat senang. Karena di depan matanya dia melihat pasokan makanan yang melimpah. Kuskus berpikir dia akan kenyang dan hidup lebih lama lagi.
Namun diantara rumpun padi yang rimbun, ada makhluk lain yang sedang mengawasi gerak geriknya. Sesekali lidah bercabangnya menjulur keluar dari rahang lebarnya. Badannya yang panjang bersisik bergerak ke kanan ke kiri seakan tak sabar untuk mendekati Kuskus yang tengah asik mengerat bulir bulir padi.
"Ha.... ada santapan nikmat. Hm...hm...hm... Lezat." Uul si ular sudah berada tak jauh dari tikus.
"Tolong...." Kuskus kaget lalu berteriak sambil berlari tak kenal arah.
"Hai tikus muda, kemana pun kau akan pergi, aku Uul si ular betina akan dapat menangkapmu."
"Tolong.... Aku nggak mau mati di sini."