Aku begitu iba melihatmu. Muka rata dengan kepala bercula satu. Telinganya terlipat tak mendengar tuturku. Matanya tak tampak hingga tak peduli hidupku. Mau hidup mau mati muka rata tak bergeming padaku.
"Huh... bedebah! Tatap aku!"
Jarum kompas berputar tak terkendali. Muka rata pukul rata semua aksi. Penyebar virus virus benci. Menolak berdamai dengan diri sendiri. Berkutat pada mimpi mimpi tak pasti. Malas berdiri di atas kaki. Namun iri bertelur dan menetaskan dengki dalam diri.
"Tinggallah sendiri! Atau mati!"
Ketika satu persatu jiwa manusiawi meninggalkannya sendiri. Dalam diam dan sakit hati. Muka rata ditaklukkan kehidupan bumi. Raga ke utara, ruh tak mengikuti. Muka rata mati di pojok sepi. Sedang angin mentertawakannya tak henti henti.
Salam kenal salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 4 Desember 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H