Saat pagi mulai menampakkan kehangatannya, kutinggalkan lelahku tuk berjibaku dengan seragam dan buku buku. Mengenakan sepatu hitamku. Memohon restu lewat ciuman di tangan ibu bapakku. Lalu meninggalkan rumah dengan rasa rindu.
Setelah melewati hari Minggu. Aku rindu semangkuk soto di kantin sekolahku. Aku rindu belajar bersama di bawah pohon randu. Aku rindu menghitung angka satu satu. Namun yang paling kurindu, sambutan hangat guruku di depan pintu.
Selalu terlukis senyum manis, meski aku pun tahu hatimu teriris. Tak pernah sinis meskipun kantongmu kembang kempis. Kulihat beban kerja tak pernah habis. Hingga kumismu pun menipis. Hanya untuk memikirkan administrasi yang tak praktis.
Tingkahmu adalah lakuku. Ucapmu menjadi lisanku. Cintamu membentuk bahagia di hatiku. Dan dukamu adalah kesedihanku. Hingga aku tak pernah lupa, rona bahagia menghias wajahmu ketika aku mampu tampil di depan kelasku.
Ketika keluar nasehat darimu, kau lah guruku. Ketika kudengar perintah dari ucapmu, kau lah guruku. Ketika amarah terlontar dari mulutmu, kau beri perhatianmu. Kau didik aku. Kau bentuk aku. Dan kau lukiskan ilmu di dalam kepalaku.
Terimakasih untuk setiap cerita yang kau torehkan dalam kenanganku. Terimakasih untuk setiap ilmu yang kau tanamkan padaku. Dalam semburat putih biru, kuingat jasamu. Terimakasih atas kebersamaan yang kita lalui atas nama guruku.
Happy teacher's day
Selalu semangat tuk menularkan ilmu
Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 25 Nopember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H