Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kuda Lumping Makan Beling

30 Oktober 2019   21:35 Diperbarui: 30 Oktober 2019   22:16 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alunan musik tradisional gending Jawa mengalun kencang melalui pengeras suara. Iringan penari berpakaian khas ksatria menunggangi kuda kudaan menari sambil memukulkan pecutnya. Bunyi nyaring yang keluar dari benturan lilitan tali rumput dengan tanah itu menimbulkan kesan mistis yang menegakkan bulu kuduk. Hiburan khas hajatan di kampung itu menjadi refreshing  bagi warga. Kuda lumping dengan segala kehebatannya.

Uci kecil suka sekali nonton kuda lumping. Meskipun bagi dia, menontonnya hanya sekedar untuk hiburan semata, tapi bagi bapak yang mengantarnya, ada nilai luhur terkandung di dalamnya. Dengan perasaan bahagia, Uci kecil berdesakan dengan orang dewasa untuk dapat mencapai barisan paling depan dari semua penonton yang ada. Menggunakan baju merah yang meching dengan pita merahnya, Uci berjongkok diantara bayangan penonton untuk melindungi diri dari panasnya hawa.

"Ci, hati hati. Kuda lumping suka sama warna merah loh." Gatot, anak SMP tetangga lima rumah dari tempat tinggalnya berkata.

"Bagus dong. Biar Uci bisa naik itu." Uci menjawab sekenanya sambil menunjuk topeng reog raksasa yang sedang mengangkat seorang remaja.

"Dasar anak kecil nggak tau apa apa. Kamu bisa dikejar kuda lumpingnya nanti. Abis itu kamu ditangkap, dijadikan anak buahnya dan ikut kesurupan. Lalu kamu disuruh makan beling." Gatot menjelaskan kembali.

Mendengar omongan Gatot, Uci kecil mulai percaya. Uci berdiri perlahan lalu mundur ke belakang melewati sela sela sempit penonton mencari bapaknya. Belum sempat Uci sampai di tempat bapaknya berdiri, tiba tiba bunyi pecutan semakin keras. Beberapa penonton bergerak menjauh dari pertunjukkan. Ada penonton yang kesurupan lalu menari layaknya penari jaran goyang.

Tanpa permisi, Uci pun lari tunggang langgang ke rumahnya Karena takut di tangkap kuda lumping. Rupanya Uci termakan hasutan Gatot. Sesampainya di rumah, Uci langsung masuk kamar dan mengganti baju serta pitanya dengan warna berbeda. Lalu dia pergi lagi ke lapangan tempat pertunjukkan kuda lumping yang belum usai. Uci mendatangi bapaknya. Bapaknya pun terheran heran. Pasalnya Uci kecil sudah berganti baju dengan warna berbeda. Dia pun minta di gendong di pundak ketika menonton.Uci tak mau lagi menonton di barisan terdepan. Karena Uci tak mau tertangkap dan dijadikan budak setannya kuda lumping, katanya. Sedangkan bapaknya hanya bisa tertawa.

Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 14 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun