Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bintangku Terang

24 Oktober 2019   16:30 Diperbarui: 24 Oktober 2019   21:30 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budi kecil duduk diteras luar pondoknya. Sambil memicingkan matanya akibat keras terpaan angin laut, Budi memandang ke langit malam.

"Pak, lihat itu. Bintangnya banyak sekali." Budi berteriak riang sambil menunjuk kumpulan bintang yang berkelap kelip.

"Itu namanya rasi bintang. Jaman dulu para nelayan menggunakan rasi bintang untuk mengetahui arah mata angin. Arah Utara biasanya ditandai dengan rasi bintang gubuk penceng. Arah selatan ada rasi bintang layang layang. Arah timur ada rasi bintang kalajengking. Dan arah barat ada rasi bintang pemburu."

"Kalau sekarang pakai apa memangnya, Pak?"

"Sekarang pakai kompas. Lebih lengkap lagi. Dengan kompas kita bisa menentukan semua arah mata angin. Utara, selatan, barat, timur, tenggara, barat daya, barat laut dan timur laut."

"Wah... asik ya, Pak. Tapi... waktu Budi ikut paman ke kota, kerlip bintang di langitnya nggak banyak."

"Masa sich?"

"Beneran, Pak. Bintang di langit bisa Budi hitung pakai jari." Budi mengangkat kesepuluh jarinya.

"Seperti itu?"

"Iya, Pak. Kenapa begitu ya?"

"Mungkin karena mata Budi silau dengan lampu jalanan. Jadi begitu melihat bintang di langit, kalah terang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun