Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Akulah yang Menuainya

21 Agustus 2019   10:10 Diperbarui: 21 Agustus 2019   10:25 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdiri menengadahkan kepala
Terhalang kabut hitam nan kelam
Memicing manik mata sebab perih
Menyesak rongga dada sebab asap

Dari manakah gelap ini datang?
Mengapa ruang gerakku tak menyenangkan
Sempat terpikir meski sedikit curang
Tak adil karena duniaku lebih suram

Melihat warta dalam kotak kaca
Begitu banyak tangan jahil sebagai pemrakarsa
Kerusakan bentang daratan karuniaNya
Hingga alam pun jatuh sakit dan terluka

Satu lagi waktuku direnggut alam semesta
Aku telah kehilangan sebagian RahmatNya
Terlewati dengan santai namun berdampak bencana
Dan akulah yang menuainya

Bergulir bagai uapan embun disengat mentari
Keberkahan hari ini bisa lenyap esok hari
Bina hati tuk mengurangi serakah dan iri
Agar alamku tetap damai dan lestari

Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 21 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun