Di antara hijau dedaunan sayur yang terhampar di galangan. Aku mematut diri di hadapan karunia Tuhan. Cerminan rezeki atas kehidupan. Memantulkan bayangan keindahan tanah dan tumbuhan.
Memandang keelokkan rasanya, menikmati kesejukan harinya, menenangkan. Berdiri tegak diantara turus turus kayu. Kokoh menopang kehidupan. Seperti air dan udara yang mengisi setiap napas makhluk Tuhan.
Petani berjibaku dengan tali rafia. Mengikat batang batang tomat pada penyokongnya. Menemani sore menemui senja. Berjongkok riang membisikkan cinta. Pada pohon pohon tomat di tanah tanah surga.
Tak penting berapa hasilnya. Tak jelas berapa harganya. Asal batang hidup tumbuh sempurna. Asal bara dapur dapat terus menyala, sudah cukup baginya tuk mensyukuri nikmat Tuhannya. Hidup memberi manfaat pada alamNya.

Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy, Benuo Taka, 8 Agustus 2019.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI