Aku sendiri bingung. Begitu kuatnya mitos itu meracuni otakku. Hingga pergerakan revolusi dan rotasi benda benda angkasa yang menyebabkan gerhana terjadi tak membuat aku lupa tentang kisah raksasa itu. Dimana gerhana matahari dapat terjadi karena bayangan bulan menutupi sinar matahari yang jatuh ke bumi. Bukan raksasa yang melahapnya dengan seenaknya.
Namun kemunculan matahari kembali setelah itu menciptakan pertanyaan di otakku. Katanya matahari dimakan raksasa, tetapi kenapa bisa muncul kembali. Bahkan esok hari dan hari hari setelahnya.
"Tapi, Pa. Mengapa setelah beberapa menit matahari akan muncul kembali?" Aku memastikan keterkaitan kisah papaku dengan kenyataan yang kulihat.
"Itu karena Allah sayang sama kita. Matahari yang habis dimakan raksasa diganti dengan yang baru lagi. Makanya kita tak boleh lupa bersyukur kepada Allah." Papaku menjelaskan alasannya yang bagiku ada benarnya juga.
Dari pengalaman itu akhirnya aku tak pernah lupa berdoa dan bersyukur kepada Allah karena Tuhanku begitu pemurah pada manusia di bumi. Bahkan hingga sekarang aku tak pernah berhenti bersyukur meskipun aku tahu tak ada raksasa turun ke bumi. Dan tetap memegang teguh beberapa mitos yang sudah terlanjur tertanam dalam otakku. Bukan karena takut pamali tetapi lebih pada adab kesopanan dalam kehidupan.
EcyEcy; Benuo Taka, 7 Juli 2019.
#fiksianacommunity #eventceritamini #ketikaakukecilFC #cerminketikaakukecil
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H