Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ramadhan Kita Indah

30 Mei 2019   08:37 Diperbarui: 30 Mei 2019   09:32 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak harus terdengar isak tangis pilu. Meski hati meratapi perginya. Menyesali ketiadaan yang menghentakkan kalbu. Menyimpan laraku. Diantara mereka berdua, malaikat penyemangatku.

Anakku...
Setegar apa pun diri ini, tetap jua tak mampu membendung duka di hati. Sekuat apa pun raga ini, tetap tak kan bisa menahan lajunya tua ini. Tak selamanya Bunda mampu berdiri disetiap kesuksesanmu. Karena tiada daya kita di hadapan Tuhanmu.   

Namun jadikanlah Ramadhan sebagai bulan terindah dari semua bulan yang bisa saja tak sering kau kunjungi. Bukan saja untuk menatap diri ini, namun jua tuk menata hati ini. Karena kalianlah Bunda kuat sampai kini. Karena kalian pulalah Bunda tegar sampai kini.

Ramadhan kini membersamai kita. Karena Ramadhanku adalah Ramadhan kalian jua. Peluk erat terangkul dalam dekapan hangat bersama. Hingga Ramadhan kita terasa indah kali ini.

Salam hangat salam literasi😊🙏

Love and peace😁✌️

EcyEcy; Benuo Taka, 28 Mei 2019.

Terinspirasi dari puisi Ramadanku karya Binti Maslukah, M.Pdi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun