Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pedasnya Sambalku

29 April 2019   21:00 Diperbarui: 30 April 2019   15:24 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sekilo cabe kuminta berenang di air panas. Agar bersih tubuhnya dan juga lemas. Kupikir biar bicaranya tidak terlalu pedas. Sehingga temannya tak menjadi beringas. Hingga tomat dan bawang akan berbagi tempat dengan ikhlas. 

Kedatangan terasi panggang menjadi viral. Meski disembunyikan dari kerumunan orang. Namun ia tetap kelihatan. Aromanya tercium ke seantero ruangan.  Tak kuasa kumenahan. Kusuruh ia masuk ke dalam cobek. Agar terasi dapat teman.

Hatiku pun mulai tergelitik untuk menghaluskan. Dengan gigi berantup gemes, liukan kuat tanganku mulai menguleknya. Geregetan melihat tingkah cabe, bawang dan tomat yang berlagak sombong tak mau berteman.

Kutaburi garam dan gula, biar mereka bahagia. Kurasa cukup membuat mereka terlena. Setelah itu kuperas air jeruk agar mereka pun merasakan perihnya. Betapa terasi sangat tersiksa. Terasing dalam lingkungan ramai dan kerumunan.

Kusajikan sambal pada teman-teman. Mereka bilang, sambalku lebih pedas dari pada sambal botol kemasan.  Sensasinya membuat bibir ingin nyerocos tak karuan. Dari pada ribut, kumasukkan saja sambalku ke dalam botol bawaan. 

Salam hangat salam literasi 😊🙏

love and peace. 😁✌️

ecyEcy; Benuo Taka, 29 April 2019.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun