Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Syarat Pinangan

31 Maret 2019   17:53 Diperbarui: 31 Maret 2019   18:07 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Larik indah menggetarkan hati. Ulasan menarik memikat rasa. Ditemukan dalam wadah bersama. Menjalin cita dan asa yang bisa saja beda. Berteman kesendirian yang belum berujung cinta. Namun benih itu terlihat menampakkan wujudnya.

Ada apa ini?

Mengapa yang sendiri merasa nyaman. Namun hati berusaha menahan. Membaca jalinan kata meneduhkan. Merangkai rima-rima yang menenangkan. Meski berselimut suram masa lalu yang menakutkan. Tak ingin nanti kan terhempaskan.

Syarat pinangan pun diajukan. Tak berharap lebih pada perasaan. Sungguh fana mengubahnya menjadi sastrawan. Selayaknya tikungan yang tak mungkin diluruskan. Berguman dengan canda. Tuk mengisi kekosongan jiwa yang mulai terlupakan.  

Namun sisi lain lelakinya, kesunyian menciptakan rasa. Kerinduan mengubah semua. Tak bisa pun kan terlaksana. Pengorbanan cinta demi pujangga. Berharap nanti kan ada ujungnya. Bertemu dalam pinangan asmara. Meski hanya diksi sederhana.

Terinspirasi dari Cerpen dengan judul Syarat Pinangan oleh Anis Hidayatie


Salam hangat salam literasi
EcyEcy; Benuo Taka, 31 Maret 2019.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun