Mohon tunggu...
Edward Cantona Taufan
Edward Cantona Taufan Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Teknik Kimia tingkat akhir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Curanmor di Kawasan UNDIP Tembalang yang Kian Mencemaskan

9 Juli 2015   19:39 Diperbarui: 9 Juli 2015   19:45 3017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8 Juli 2015. "Barangkali ada yang merasa kehilangan motor Honda Scoopy nopol K5090MM silakan datang ke graha sapta asri tembalang, motor ditemukan tanpa bensin, diduga kuat maling batal mencuri karena kehabisan bensin....."

9 Juli 2015. "Tolong jarkom telah hilang Yamaha Mio Merah nopol AD2958JT hilang di parkiran GEDUNG A TEKNIK KIMIA UNDIP..."

Ini adalah sekian broadcast yang masuk ke akun media sosial yang saya punya, dari sekian kasus curanmor, yang paling mencolok ialah semua terjadi di kawasan kampus! Kampus yang seharusnya menjadi tempat belajar yang aman dan kondusif baik pagi, siang, maupun malam kini dipertanyakan keamanannya. Satuan pengamanan (Satpam) pun sebenarnya sudah beroperasi 24 jam, namun sayangnya di Kampus Undip ini, ada tiga gerbang masuk, pintu utama, pintu belakang Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) dan pintu belakang Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan (FPIK) namun hanya gerbang utama yang dijaga oleh satpam selama 24 jam penuh. Kekurangan lainnya ialah, kawasan UNDIP terlalu umum, terlalu bebas dimasuki orang-orang selain civitas akademika, pegawai kampus dan stakeholders kampus. Tidak seperti kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) atau UNNES Semarang yang steril dari kendaraan bermotor di dalam kampus.

Selain itu, di sekitar kampus pun terdapat dua kantor polisi di daerah Bulusan (Polsek Tembalang) dan pos polisi di sebelah SPBU UNDIP. Kini yang jadi pertanyaan, kemanakah satuan keamanan tersebut? Sudah barang tentu keamanan menjadi hak seluruh mahasiswa di kampusnya. Sekitar beberapa minggu yang lalu pun kepolisian sudah menggelar razia besar-besaran, namun tidak ada efek jera bagi pelaku curanmor. Sekarang, maling memang sudah canggih dan ahli, motor pun bisa dibobol dalam waktu singkat.

Penangkapan komplotan Curanmor, Januari 2015

Polres Tembalang Ringkus Pelaku Curanmor Kambuhan

Menurut salah seorang pelaku yang tertangkap, waktu untuk membobol satu buah motor bisa hanya dalam waktu 5 menit. Selain itu, yang melatarbelakangi mereka ialah alasan ekonomi, namun sayangnya alasan ekonominya berupa "tidak cukup uang untuk membeli miras". Dan lebih parahnya lagi, para pelaku berusia sekitar 16-22 tahun. Usia yang seharusnya sangat potensial untuk membentuk sumber daya manusia yang produktif

Sebagai salah seorang mahasiswa jurusan Teknik Kimia, saya cukup resah karena dalam satu bulan sudah tiga buah motor hilang di tempat parkir dimana saya biasa parkir motor. Saya tidak tahu, apakah pihak rektorat/birokrasi kampus  telah mengetahui tentang hal ini, namun hingga tulisan ini ditulis, nampaknya belum ada kebijakan-kebijakan kampus yang berkenaan dengan hal ini, belum ada sinergisitas antara pengelola kampus dengan kepolisian, belum ada tindakan strategis yang dilakukan oleh pihak kampus baik di tingkat jurusan, fakultas, atau universitas. Bahkan himbauan pun setahu saya belum ada dari pihak internal kampus, hanya saja dari kepolisian sudah ada masukan, mahasiswa yang akan meninggalkan kampus menuju kampung halaman bisa menitipkan kendaraannya di Kapolsek Tembalang.

Memang, pihak keamanan kampus, rektorat, atau kepolisian tidak bisa melulu disalahkan tentang hal ini, kewaspadaan mahasiswa terkadang masih kurang dan seringkali ceroboh seperti meninggalkan kunci di bagasi. Namun, jika ada jaminan keamanan dari pihak berwenang, tentunya akan membuat seluruh civitas akademika UNDIP akan lebih tenang dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar di salah satu PTN terbaik ini.

Malu dong, katanya salah satu PTN terbaik tapi dari segi keamanan kampus saja masih sangat kurang? Bagaimana langkah selanjutnya, wahai para pemangku kebijakan di kampus?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun