Jakarta ---
Cuaca buruk yang terjadi dimana-mana membuat bencana alam seperti banjir dan tanah longsor dikarenakan curah hujan yang tak berhenti, setelah terjadinya cuaca panas yang buruk atau yang disebut el nino yang membuat kekeringan air dimana mana dan gagal panen para petani.
Kekeringan air dan gagal panen dirasakan oleh setiap para petani, contohnya seperti para petani di desa Marga Mulya, Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, yang sawahnya kekeringan air akibat cuaca panas/el nino.
Seorang petani sekaligus Ketua RW 1 Desa Mulya, Nada (46), mengatakan kondisi kekeringan hingga tidak ada air ini sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir. Kondisi ini membuat sawah-sawah di desa tersebut kekurangan air. "Kondisi kering mah sudah lama, tiga bulanan lah ada. Soalnya kan sudah nggak ada hujan berapa lama, sawah-sawah juga pada kering, Senin (30/10/2023).
Bencana alam yang sekarang ini marak sekali yaitu banjir dan tanah longsor akibat curah hujan yang tinggi dalam kurun waktu yang lama, contohnya Hujan deras yang mengguyur wilayah Purbalingga, menyebabkan terjadinya tanah longsor. Tiga lokasi di laporkan terdampak tanah longsor.
Pertama adalah ruas jalan raya kabupaten di Desa Gunungwuled Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga ambrol. Selain itu satu rumah di Losari Kecamatan Rembang, juga rusak karena tertimpa pohon tumbang.
"Hujan deras yang turun hingga semalam, menyebabkan terjadinya bencana longsor dan satu rumah rusak tertimpa pohon di Kecamatan Rembang," kata Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Priyo Satmoko, dalam laporannya, Sabtu (2/12/2023).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H