Malang, 5 November 2024 -- Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan sosialisasi tentang Keterampilan Sosial dan Empati kepada siswa kelas 3 di SDN Sawojajar 1 Kota Malang. Kegiatan ini diikuti oleh 24 siswa, sosialisasi ini bertujuan untuk membantu anak-anak memahami pentingnya keterampilan sosial dan empati dalam berinteraksi dengan teman-teman mereka. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini dapat membekali para siswa kemampuan untuk bisa berempati terhadap orang lain dan untuk membantu para siswa membangun hubungan sosial yang sehat dengan lingkungan di sekitarnya.Â
Kegiatan ini dimulai dengan memberikan penjelasan mengenai pengertian dari keterampilan sosial dan empati, pentingnya memiliki keterampilan sosial dan empati, serta dijelaskan juga contoh-contoh dari keterampilan sosial dan empati. Fasilitator dari mahasiswa UM menjelaskan bahwa keterampilan sosial merupakan kemampuan untuk berinteraksi atau membangun hubungan sosial dengan orang lain. Sementara empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan dari orang lain. Materi ini disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan disajikan video animasi menarik yang menjelaskan mengenai contoh-contoh dari keterampilan sosial dan empati dengan tujuan agar para siswa dapat lebih mudah untuk memahami materi yang telah diberikan sehingga diharapkan para siswa bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan "Cerita Empati"
Setelah pengenalan keterampilan sosial dan empati, siswa diajak untuk mengikuti kegiatan cerita empati. Pada kegiatan ini, dibacakan beberapa situasi yang berkaitan dengan perasaan, misalnya ketika teman terjatuh saat sedang bermain atau saat teman sedang sedih karena mainannya hilang apa yang harus kita lakukan. Tujuan dari kegiatan ini guna melatih para siswa untuk dapat lebih peka dengan apa yang dirasakan oleh orang lain sehingga para siswa dapat memberikan pertolongan yang tepat terhadap situasi tersebut. Sebagian besar siswa sangat antusias mengangkat tangan dan maju ke depan kelas untuk menyampaikan jawabannya. Hal ini juga dapat memberikan contoh nyata mengenai pemahaman tentang apa yang dirasakan oleh orang lain dan bagaimana memberikan respon yang tepat terhadap situasi yang dirasakan oleh orang lain.Â
Kegiatan "Mimikri Perasaan"
Selain bermain cerita empati, para siswa juga diajak untuk bermain pada kegiatan mimikri perasaan. Di kegiatan ini, disiapkan beberapa kertas yang berisi macam-macam perasaan seperti sedih, marah, bingung, takut, dan sebagainya. Perwakilan dari siswa diminta untuk maju ke depan kelas untuk memperagakan dengan ekspresi atau gerakan tubuh tentang perasaan yang telah mereka ambil. Pada kegiatan ini, para siswa sangat antusias untuk menebak perasaan yang sedang diperagakan oleh temannya di depan kelas. Kegiatan ini bertujuan agar para siswa dapat lebih memperkuat kemampuan empati yaitu dalam hal mengenali dan memahami dengan baik tentang perasaan dari orang lain. Sehingga diharapkan para siswa dapat lebih peka dengan perasaan orang lain di sekitarnya.Â
Setelah kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan, fasilitator dari UM memberikan umpan balik positif dengan mengapresiasi setiap usaha terbaik yang sudah para siswa tunjukkan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Fasilitator juga tak lupa menekankan pentingnya memiliki keterampilan sosial dan empati yang baik kepada para siswa, sebab dengan memiliki keterampilan tersebut akan dapat mendukung para siswa dalam membangun persahabatan yang baik, menciptakan lingkungan yang positif, serta dapat mendorong para siswa untuk peka dan turut membantu teman dan orang lain di sekitarnya ketika membutuhkan pertolongan.Â
Respon Positif dari Guru dan Siswa