Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi untuk Tuhan

31 Desember 2012   12:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:44 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan

Menit-menit menjelang tahun baru ini

Kuingat engkau

Lalu, kubersimpuh di hadapanmu

Menghaturkan sembah bakti

Setulus hati

Tuhan

Perkenankan kuberucap

Sebatas yang kubisa ungkap

Dengan bahasa hati

Tentang apapun yang ada di dalam sini

Tuhan

Malam ini kuhaturkan terima kasih

Atas semua karuniamu

Atas kesehatan yang baik, rejeki yang baik

Dan atas segala apa yang engkau berikan

Melalui ini, gerakkanlah tangan hamba untuk berbagi

Tuhan

Malam ini kumohon ampunanmu

Atas segala dosa, kesalahan, dan kekhilafanku

Lantaran kegelapan batinku

Walau kutahu itu tak pantas.

Tuhan

Tuntunlah hambamu ini

Dalam menjalani hari-hari

Agar senantiasa eling  kepadamu

Melangkah di atas rel yang engkau tetapkan

Dan tak hendak berpaling darimu

Tuhan

Acap hamba merasa lelah, engkau hadir menguatkan

Acap hamba merasa bosan, engkau hadir menyemangati

Acap hamba ingin berhenti, engkau hadir memberi energi

Terima kasih ya Tuhan.

Terima kasih.

( I Ketut Suweca , 31 Desember 2012).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun