Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jika Sumur Sedang Kering: Kiat Mengundang Gagasan Datang Mendekat

25 Januari 2012   12:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:28 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kalau sedang tidak punya ide, tentu saja tak ada bahan mentah untuk ditulis. Dipaksa pun menulis, tak akan ada hasilnya. Kalupun ada hasilnya, dipastikan tak bakal “berisi”. Ketiadaan ide ibarat sumur yang kering. Kalau sumur sedang kering, tak ada air yang bisa ditimba.

Lalu, apa yang bisa dilakukan kalau sang ide itu malas mendekat? Ada beberapa kiat yang mungkin cocok.

Pertama, berpikir di luar kotak (out of box). Maksudnya, cobalah berpikir “tidak seperti biasanya”. Hindari pandangan “harus begini” atau “harus begitu”. Biarlah pikiran menjadi bebas, lepas, bahkan liar sekalipun. Pada titik tertentu, mungkin kita menemukan suatu gagasan yang berharga, yang unik atau baru sama sekali. Inilah yang, acapkali, menjadi hadiah bagi mereka yang senang berpetualang dalam alam pikiran. Maka, “jadilah burung yang berani terbang melayang jauh dari sarang”.

Kedua, temukan waktu terbaik. Setiap orang mempunyai waktu tertentu saat ide-idenya datang dan mengalir lancar. Tugas kita adalah menemukannya. Mungkin ada yang gagasannya baru akan mengalir lancar bak air bah di pagi hari sesaat setelah bangun. Ada pula yang ide-idenya baru mengalir deras saat malam menjelang tidur. Setiap penulis akan menemukan waktu terbaiknya.

Ketiga, pasang target. Target sangat menentukan bagi usaha mengoleksi ide. Kalau kita memasang target tertentu dalam perolehan ide, maka kita akan terdorong untuk memenuhinya. Misalkan kita menargetkan hanya dua ide dalam kurun waktu tertentu, maka target itu saja yang cenderung kitausahakan. Bila targetnya lebih banyak, maka kita akan berusaha menemukan gagasan sebanyak itu.Oleh karena itu, pasanglah target yang cukup menantang. Kalau diimplementasikan, wujudnya adalah berapa gagasan yang bisa dituliskan dalam seminggu atau sebulan.

Keempat, membuka aliran ide dengan membaca. Salah satu yang terpenting untuk menarik ide datang mendekat adalah dengan membaca. Membaca buku, juga membaca majalah, koran, atau berbagai informasi dan pengetahuan dari berbagai sumber lainnya. Tapi, tentu saja kita tak bisa membaca hanya sekadar membaca pasif. Sebaliknya, kita perlu membaca secara kritis, yang cirinya antara lain: selalu bertanya “mengapa” dan “bagaimana” ketika sedang membaca. Dengan pertanyaan itu, akan terbuka hadirnya ide-ide baru berlandaskan ide yang telah ada di dalam bacaan.

Kelima, memacu munculnya ide dengan menulis. Menulis adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk berburu ide. Tentu kita tak bisa menulis tanpa memiliki pengetahuan yang cukup. Pengetahuan itu didapat, antara lain, melalui membaca. Untuk bisa menulis dengan baik dan kontinu, mau tak mau, kita mesti secara terus-menerus menambah ide. Pikiran kitapun menjadi aktif dan peka terhadap perkembangan sekitar. Maka, mari terus menulis, karena dengan menulis, kita terdorong untuk menemukan ide-ide baru untuk ditulis.

Itulah lima kiat yang mungkin berguna dalam mendapatkan ide. Selamat menulis untuk semua sahabat-sahabat kompasianer.

( I Ketut Suweca , 25 Januari 2012).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun