Banyak sekali orang yang enggan belajar segera setelah usai sekolah atau kuliah. “Horee, saatnya saya cari duit. Nggak perlu belajar lagi seperti dulu,” begitulah kurang-lebih pernyataan spontan yang keluar dari mulut mereka. Padahal, belajar itu tak harus terhenti setelah seseorang ke luar dari bangku sekolah. Bahkan, sebaliknya, proses pembelajaran diri seharusnya baru dimulai, bukan secara formal seperti sebelumnya, melainkan secara mandiri.
Kesempatan belajar bagi mereka yang bersedia belajar, terbuka sangat luas. Dalam hubungan ini, ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan diri, tanpa harus kembali memasuki bangku kuliah. Dengan cara ini, kita akan bisa secara bertahap tapi pasti meningkatkan pengetahuan bersamaan dengan bertambahnya usia, juga bisa mengikuti perkembangan yang terjadi, minimal mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan yang kita minati dan pernah tekuni. Bisa juga untuk maksud menyiram rohani kita dengan pengetahuan spiritual yang berguna.
Pertama, janganlah pernah berhenti membaca. Tanyakan kepada diri sendiri, bacaan apa yang paling kita nikmati. Jadikan membaca sebagai menu harian, sebagaimana makan, minum, dan tidur. Membaca buku, majalah dan sejenisnya, sungguh sangat berguna bagi aktualitas pengetahuan kita. Jika tidak, maka tak lama lagi kita akan ketinggalan kereta. Pengetahuan yang kita miliki bakal kedaluwarsa dengan segera. Jadi, lakukan aktualisasi pengetahuan dengan rajin membaca. Membaca dua buku yang berketebalan sedang setiap bulannya sudah cukup untuk memperdalan bidang pengetahuan kita.
Kedua, jika diantara kita bepergian dengan bermobil, mengapa tidak menikmati perjalanan sambil menambah pengetahuan? Kita bisa membeli dan memutar CD audio atau kaset selama perjalanan. Yang biasa dilakukan mungkin memutar lagu-lagu yang kita sukai. Kita bisa mengganti lagu itu dengan CD atau kaset yang berisi pengetahuan yang kita minati. Mungkin pengetahuan tentang kerohanian, bahasa asing, motivasi, dan sebagainya. Inilah yang dikenal dengan sebutan “sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.” Kita sampai di tujuan, dapat pengetahuan pula dari media audio itu. Kalau hal seperti ini dilakukan secara berkesinambungan, tak pelak, pengetahuan kita dalam hal tertentu akan berakumulasi demikian pesatnya. Maka, cobalah, dan rasakan manfaatnya.
Ketiga, sesekali ikutilah seminar atau workshop. Kegiatan ini akan membantu kita meningkatkan pengetahuan. Kita akan memperoleh pengetahuan terbaru di bidang yang kita sukai. Jangan takut mengeluarkan sedikit uang untuk kegiatan ini. Memang mesti ada harga yang harus dibayar. Ikutilah acara tersebut secara seksama. Jangan sekadar ikut, duduk, diam. Peserta yang baik akan mencatat apa-apa yang disampaikan oleh pembicara. Ingatlah, mencatat itu membantu proses penyimpanan informasi ke dalam ingatan. Sahabat senior saya yangwartawan, Widminarko, mengaku acapkali mengingatkan para wartawan untuk tak pernah lupa mencatat. “Kendati sudah diberikan print-out-nya, tetaplah catat hal-hal yang penting dan berguna,” tuturnya. Kendati kita bukan wartawan, nasihat Widminarko patut kita praktikkan ketika mengikuti seminar atau workshop.
Dengan ketiga cara tadi, yakni selalu rajin membaca, mendengarkan CD/kaset audio dan mengikuti seminar, maka yakinlah, kita tak akan ketinggalan pengetahuan. Kita bisa senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan di bidang yang selaras dengan minat. Mempelajari sesuatu setiap hari adalah nilai penting dari proses pengembangan diri.Mengembangkan diri sekarang adalah investasi untuk kemudian hari.
Selamat belajar untuk semua sahabat. Salam hangat dari Bali.
( I Ketut Suweca , 13 Februari 2012).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H