Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

I Love Writing (21) : Bagaimana Memperkuat Kepercayaan Diri dalam Menulis?

24 Maret 2011   12:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:29 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Terus-terang saja, aku sungguh tidak pede dalam menulis. Apalagi untuk mengirim tulisan ke koran atau majalah, aku benar-benar tak berani.”

Sudahkah Anda membaca serial I Love Writing (20)? Di situ saya menyebut bahwa paling tidak ada tiga faktor penyebab mengapa seseorang tidak kunjung menulis. Di antaranya, karena merasa kurang ilmu, masih terlalu muda, dan takut tulisan ditolak redaksi. Faktor-faktor itulah yang menjadi alasan pamungkas untuk menjawab setiap pertanyaan mengapa tidak segera menulis/mengarang. Ketiga dalih itu hanya akan memperlebar jarak antara harapan dengan kenyataan. Predikat sebagai penulis tidak akan pernah terwujud apabila seseorang selalu saja menunda-nunda waktu untuk memulai menulis.

Langkah ke seribu selalu dimulai dari langkah pertama. Kalau langkah pertama tidak kunjung kita mulai, kapankah langkah ke seribu pernah tercapai? Tidak akan pernah, bukan? Oleh karena itu, satu-satunya jalan terbaik dalam mengubah sebuah impian menjadi kenyataan, adalah dengan berkarya. Menulis dan menulis terus secara kontinu adalah resepnya. Rajin menyempurnakan (mengedit) tulisan sebelum dikirim ke redaksi sebuah koran/majalah adalah caranya. Menambah pengetahuan pada satu bidang dan menyimak pengetahuan lain dengan seluas-luasnya, adalah langkahnya. Bersabar dan bertekun untuk mencapai prestasi dalam pendakian yang panjang adalah kekuatannya. Jadi, bagaimana? Tidak ada yang terlalu sulit ketika kita bersedia mendedikasikan hidup untuk menjalani profesi apa pun, termasuk menjalani pekerjaan sebagai penulis, baik sebagai pekerjaan sambilan/tambahanmaupun sebagai profesi utama.

Kalau di antara kita belum memiliki kepercayaan diri dalam menulis sehingga belum juga berani mengirim tulisan ke media, maka simaklah contoh-contoh menggugah yang saya petik utuh dari buku Chicken Soup for The Soul,karya Jack Canfield dan Mark Victor Hansen (2010 : 380, 384) terbitan Gramedia Pustaka Utama, berikut ini ::

·Delapan belas penerbit telah menolak cerita karya Richard Bach sebanyak 10.000 kata tentang burung camar yang “menembus awan”, Jonathan Livingston Seagull, sebelum Macmillan akhirnya menerbitkannya dalam tahun 1970. Pada tahun 1975, buku itu telah terjual lebih dari tujuh juta eksemplar di Amerika Serikat.

·Richard Hooker bekerja selama tujuh tahun ketika membuat novel perang jenakanya, M*A*S*H, hanya untuk ditolak oleh dua puluh satu penerbit sebelum Morrow memutuskan menerbitkannya. Novel itu menjadi karya yang laris luar biasa, juga ketika diangkat ke layar lebar dan sangat sukses sebagai film seri televoisi.

·Alex Haley menerima surat penolakan seminggu sekali selama empat tahun sebagai penulis pemula. Belakangan dalam kariernya, Alex siap menghentikan penulisan buku Roots bahkan siap mengakhiri hidupnya. Setelah sembilan tahun menekuni proyek itu, dia merasa tidak cukup mampu untuk menyelesaikannya dan siap terjun dari pagar sebuah kapal yang sedang berlayar di Samudra Pasifik. Sewaktu berdiri di buritan kapal itu, ia mendengar suara nenek moyangnya yang berkata, “Kau sebaiknya mengerjakan yang sedang kau kerjakan karena mereka di sana memperhatikanmu. Jangan menyerah. Kau pasti bisa. Kami mengandalkanmu” Dalam pekan-pekan setelah itu, draft akhir Roots seperti membanjir di kepalanya.

Jika dengan contoh-contoh di atas, di antara kita masih juga ada yang belum pede menulis artikel, buku, dan apapun, maka mungkin pekerjaan menulis bukan pilihan terbaik bagi Anda. Pilih sajapekerjaan lain yang membuat Anda lebih pede. Tetapi, kalau dengan motivasi dan berbagai contoh tersebut, jiwa Anda tergetar, semangat menulis Anda berkobar, dan Anda bersedia memulai -- tanpa menunda-nunda lagi -- menulis, maka menulis adalah pekerjaan pilihan yang tepat untuk Anda! Berarti Anda sedang berada pada jalur yang benar. Selamat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun