Di dalam masyarakat di Indonesia, ada kebiasaan masyarakat untuk senantiasa bersyukur, selalu bersyukur atas apa pun yang terjadi. Tidak hanya bersyukur untuk sebuah keberhasilan, seperti sukses meraih gelar sarjana, sukses dalam karier, berhasil sembuh dari sakit, dan sebagianya.
Bahkan, tetap bersyukur ketika musibah menimpa! Kalau seseorang jatuh dari sepeda motor yang dikendarainya, sehingga mengalami luka ringan saja, apa yang dikatakan teman dan keluarganya? Syukur tidak parah! Jika terjadi terjadi kecurian di rumah, yang diambil maling adalah laptop dan handphone, apa yang diucapkan keluarga pemilik? Syukur, tak semua barang diambil.
Begitulah, rasa syukur selalu dikumandangkan. Tak hanya diucapkan, bahkan benar-benar dihayati dan diikhlaskan. Kalau diteliti lebih jauh, ada banyak dampak positif kebiasaan bersyukur itu.
Pertama, orang yang tetap bersyukur ketika terkena musibah akan dengan mudah menerima kenyataan. Hatinya akan senantiasa terbuka dan cepat mampu menerima keadaan dengan penuh kerelaan hati untuk sesuatu yang tak bisa dihindari.
Kedua, orang yang bersyukur akan terhindar dari kesedihan yang berkepanjangan. Kesedihan yang berkepanjangan hanya akan mendekatkan seseorang pada kemurungan dan menurunnya kesehatan fisik dan mental.
Ketiga, orang yang senantiasa ingat bersyukur akan menerima lebih banyak lagi hal-hal yang positif dari Semesta sehingga segera dapat menemukan ‘ganti’ dari apa yang hilang dari kehidupannya.
Keempat, orang yang selalu bersyukur akan memelihara pikiran-pikiran positif. Ia mampu melihal hal-hal yang positif di balik peristiwa. Rasa syukur yang dilantunkan setiap hari akan membawanya ke dalam kegairahan hidup.
Kelima, orang yang dipenuhi rasa syukur akan terbawa pada kehidupan yang lebih sehat, lebih positif, sepanjang hari.
Keenam, orang yang senantiasa ingat bersyukur akan terhindar dari kebiasaan memendam pikiran-pikiran negatif dalam benaknya. Setiap kali pikiran negatif itu muncul, akan segera digeser posisinya oleh rasa syukur.
Ketujuh, rasa syukur akan memperkuat keimanan seseorang, bahwa sesungguhnya Tuhan merencanakan sesuatu yang terbaik baginya melalui proses yang penuh rahasia dan berliku.
Oleh karena itu, mari kita bersyukur setiap hari, dimulai dari ketika bangun pagi. Tatkala turun dari tempat tidur di pagi hari saat kaki menginjak lantai, ucapkan: “Terima kasih ya Tuhan untuk hari yang indah ini.”
Mari kita senantiasa berterima kasih atas apapun yang terjadi, dengan keyakinan yang kokoh bahwa sesungguhnya Tuhan senantiasa bersama kita dan sedang merencanakan yang terbaik buat kita.
( I Ketut Suweca , 11 November 2012).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H