Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Money

Belajar Menyukai Pekerjaan

28 Januari 2011   12:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:06 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kok menyukai pekerjaan saja orang harus belajar? Bukankah pekerjaan yang kita kerjakan wajib hukumnya untuk disenangi? Demikian mungkin pendapat pembaca. Ya, saya setuju bahwa adalah wajib bagi seseorang untuk menyenangi atau menyukai pekerjaannya kalau dia ingin berhasil dalam bidangnya itu.Akan tetapi, persoalannya adalah orang tidak selalu bisa mencintai pekerjaannya. Salah satu alasannya, karena pekerjaannya itu tak cocok baginya. Ketidakcocokan itu mungkin lantara tidak sesuai dengan minat, bakat, dan kompetensi atau terlalu sulit baginya untuk dikerjakan.

Kalau hanya sulit dikerjakan atau belum bisa mengerjakannya dengan baik, maka cukup dengan meningkatkan kemampuan dengan pelatihan. Perlu lebih banyak bertanya, baca buku, atau bahkan ambil kursus. Dengan demikian, kompetensi akan bisa bertambah dan kesulitan bisa pun dapat diatasi dengan baik. Jadi, kalau berkeinginan tetap bekerja di tempat sekarang, dengan menambah kompetensi, Anda lambat-laun dapat menyenangi pekerjaan tersebut karena sudah menguasainya.

Tetapi, kalau Anda memang benar-benar tidak berminat dan merasa tidak berbakat terhadap pekerjaan tersebut, maka sebaiknya jangan dikerjakan. Ciri-ciri orang tidak berbakat dan tidak berminat diantaranya: hasil pekerjaannya terlalu sering salah/rusak, cepat bosan, dan sering mangkir. Juga, dalam menjalankan pekerjaan tersebut ia menjadi tidak efisien lantaran acapkali melakukan kesalahan dan memakan waktu lebih lama daripada seharusnya. Kalau demikian halnya, sebaiknya cari pilihan pekerjaan lain dalam perusahaan itu. Kalau tidak ada, lebihbaik Anda bilang good bye saja. Cari lagi pekerjaan yang menurut Anda lebih sesuai dengan minat dan bakat Anda. Nah, dalam pencarian itu, kemungkinan Anda akan menemukan pilihan yang hebat, yakni berusaha secara mandiri alias berwirausaha.

Dalam era persaingan yang amat ketat seperti sekarang ini, mencari pekerjaan yang benar-benar cocok dengan minat, bakat dan kompetensi, tidaklah mudah. Orang banyak sekali terpaksa menerima suatu pekerjaan karena alasan kebutuhan akan uang. Ada keluarga yang harus ditanggungnya. Mereka bertahan di suatu perusahaan lantaran tidak atau belum menemukan pekerjaan lain yang cocok baginya. Daripada harus melepas yang lama, menunggu yang baru, maka mereka berpandangan akan lebih baik tidak dilepas dulu sampai ada kepastian mendapatkan pekerjaan baru yang lebih sesuai dengan keinginan.

Sepanjang memiliki kompetensi yang spesifik dan dibutuhkan pasar dengan persaingan yang tak terlalu ketat, keputusan berpindah-pindah pekerjaan tak mengapa. Banyak orang yang seperti ini melakukan turn-over, berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Tapi, bagi yang tak memiliki spesifikasi, mempunyai pendidikannya umum saja tanpa disertai dengan skill yang khusus, barangkali akan memilih untuk bertahan di pekerjaan lamanya. Ia akan tetap bertahan di situ, sampai ada pekerjaan lainnya yang memberikan kepastian untuk didapatkan.

Apapun pilihan Anda, baik bertahan dengan berusaha menyiasati kesulitan yang ada maupun memutuskan pindah, itulah pilihan yang terbaik bagi Anda. Yang pasti, Anda sudah seharusnya menyukai pekerjaan karena dia (pekerjaan itu) memberikan Anda penghasilan, dia merupakan pemberian Tuhan melalui tangan-tangan yang berwujud manusia, di samping memang wajib hukumnya untuk menangani pekerjaan itu dengan cara terbaik yang Anda bisa.

Kalau Anda sudah berhasil menyenangi pekerjaan Anda, maka pekerjaan itu akan membalas dengan ‘senyum’ sekaligus memberikan balasan dengan penghasilan yang lebih baik untuk Anda. Selamat belajar menyukai pekerjaan.

Bagaimana pendapat Anda, para pembaca?

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun