Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Konflik dalam Organisasi, Bolehkah dan Perlukah?

10 November 2024   13:50 Diperbarui: 10 November 2024   13:56 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konflik dalam organisasi (Sumber gambar: intipesan.com).

Konflik dalam organisasi terkadang tidak bisa dihindari. Konlik antarperorangan atau antarkelompok bisa saja terjadi. Apabila konflik ini tidak ditangani atau dibiarkan begitu saja, kemungkinan akan  meluas dan membesar sehingga berdampak terhadap penurunan kinerja organisasi.

Oleh karena itu, menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan atau manajer organisasi untuk menangani konflik tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga suasana kerja kembali pulih dan kinerja organisasi kembali membaik.

Definisi Konflik

Ada beberapa definisi tentang konflik, yakni:

Dikutip dari buku Manajemen Konflik Sumber Daya Alam (2021) karya M. Rawa El Amady, menurut Soerjono Soekanto, "konflik adalah proses sosial di antara beberapa orang".

Penulis ini menjabarkan bahwa konflik terjadi ketika salah satu pihak berupaya memenuhi tujuannya dengan menentang pihak lain.  Penentangan ini bisa dilakukan lewat ancaman ataupun kekerasan.

Dilansir dari buku Sosiologi Politik (2017) oleh Susi Fitria Dewi, berikut pengertian konflik menurut Fisher,  "Konflik adalah hubungan antara dua pihak atau lebih yang memiliki sasaran tidak sejalan."

Selanjutnya, menurut Gibson, "Konflik adalah hubungan yang terjadi ketika setiap komponen dalam organisasi memiliki kepentingan atau tujuannya masing-masing."

Lebih lanjut Gibson menjelaskan bahwa konflik bisa disebabkan karena minimnya kerjasama di antara para pihak yang terlibat.

Menurut Hadi Handoko (2002), menyebutkan bahwa konflik dapat didefiniskan sebagai "segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun