Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Doom Spending: Senang di Awal, Sesal Kemudian!

17 Oktober 2024   09:29 Diperbarui: 26 Oktober 2024   19:00 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terdapat fenomena yang boleh dibilang aneh, namanya doom spending. Mengapa aneh? Ya, sudah tahu uang yang dimiliki sangat terbatas, dihabiskan pula di awal bulan. Pasti saja, akan mengakibatkan kekurangan uang di pertengahan hingga akhir bulan.

Tetapi doom spending ini benar-benar nyata. Artinya, sudah dilakukan atau dipraktikkan oleh sejumlah orang dalam pola berbelanjanya. Mengapa bisa terjadi doom spending tersebut?

Gangguan Kecemasan

Perlaku doom spending rupanya memiliki gangguan psikologis dalam bentuk kekhawatiran atau kecemasan dalam kaitannya dengan penggunaan uang. Orang seperti ini berpikir bahwa dengan penghasilan yang diperoleh dirasa tidak bakal cukup dalam sebulan.

Akan tetapi, ia berusaha "menghapus" kecemasan atas keterbatasan uang itu dengan melakukan penghiburan. Penghiburan yang dilakukan adalah dengan membelanjakan uangnya tanpa pikir panjang apa akibat yang akan terjadi.

Ia tak sudi menghadapi hidup sepanjang hari dengan pola hidup hemat. Lalu, dia memilih penghiburan di awal bulan dengan membelanjakan uang yang dimiliki sebanyak-banyaknya.

Dengan membelanjakan uangnya, maka yang bersangkutan akan mendapatkan sejumlah barang yang dijadikannya sebagai penghiburan dan memberi rasa senang. Selain itu, berbelanja sendiri baginya adalah sebuah penghiburan.

Dengan demikian, orang seperti ini akan bisa dan sempat merasa senang untuk satu atau dua hari, dan tak mau tahu bagaimana menyiasati hidup setelahnya. Kendatipun pada awalnya tak mau tahu, akhirnya dia akan mengalaminya juga. Bahkan, semakin menyedihkan kondisinya.

Mengatasi Doom Spending

Agar tidak tenggelam dalam kondisi seperti ini, ada baiknya mulai dipikirkan ulang terkait dengan penggunaan uang. Caranya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun