Kompasiana kini berusia 16 tahun. Tentu saja saya menyampaikan "selamat ulang tahun"Â kepada platform kondang ini. Di usia yang keenambelas, sudah banyak yang dilakukan. Tapi, tentu masih banyak lagi yang belum, yang mesti diupayakan di masa depan.
Ijinkan saya membuat cacatan kecil yang datang dari hati untuk kompasiana, juga untuk para sahabat kompasianer. Saya mulai dari kisah keterlibatan saya di kompasiana.
Nyemplung di Kompasiana
Berawal dari mengenal kompasiana dari seorang sahabat, kini saya malah nyemplung lebih dalam. Sementara sahabat yang mengajak saya nimbrung menulis di sini, sudah lama berhenti lantaran kesibukan beliau sebagai wakil rakyat.
Lalu, apa saja yang saya lakukan sejak bergabung 24 Desember 2010? Tentu saja ada cukup banyak catatannya. Hanya, tidak ada yang bersifat krusial.
Tidak ada sesuatu yang membuat saya tidak betah. Tidak ada!  Semaunya berjalan relatif  smooth, bagai berkendara di jalan mulus.
Wadah Menuangkan Gagasan
Kompasiana sudah menjadi wadah untuk menyalurkan hobi menulis saya. Ya, sejak masih awal mahasiswa S1 saya sudah doyan menulis. Kesenangan pada dunia tulis-menulis berlanjut hingga kini. Kalau dulu sering menulis di media cetak, lantaran kepincut di kompasiana, saya jadi lebih sering menulis di platform ini.
Hobi menulis memberi saya rasa senang, rasa bahagia, atau apapun namanya. Saya selalu rindu menulis. Menulis tentang apa saja, entah yang bernuansa pengetahuan, entah yang sederhana tentang kehidupan sehari-hari. Pokoknya menulis.
Pernah dalam beberapa lama saya tidak menulis di sini lantaran sedang meneruskan pendidikan. Saya sengaja menahan diri untuk tidak menulis di sini. Khawatir, kalau sudah keterusan, malah tugas menyelesaikan studi menjadi terhambat. Kalau pandai mengatur waktu, mesti tak sampai segitunya sih..