Dalam dua tahun terakhir ini, ada dua kelas mahasiswa yang saya dampingi untuk menulis di kompasiana, yaitu mahasiswa semester empat dan mahasiswa semester enam. Mari ikuti kisahnya lebih jauh.
Pertama adalah pendampingan terhadap mahasiswa semester empat untuk mata kuliah "Penulisan Artikel dan Tajuk Rencana" yang saya ampu di Prodi Komunikasi.
Gabungkan Teori dan Praktik Menulis
Pada mata kuliah ini, banyak materi yang dibahas yang berkenaan dengan tata cara penulisan artikel dan penggunaan bahasa dan ejaan, sekaligus juga pengenalan terhadap Tajuk Rencana yang terdapat di koran-koran cetak.
Di samping menyampaikan materi mengenai teknik penulisan artikel, saya juga menghendaki mahasiswa untuk mempraktikkannya. Â Â
Untuk ini, pertama-tama saya siapkan beberapa kata kunci untuk mereka kembangkan dan menjadi beberapa alinea yang keheren.
Saya berikan empat kata. Setiap kata saling terhubung satu sama lain. Â Dari empat kata itu, para mahasiswa bertugas mengembangkannya menjadi 4 alinea. Keempat alinea itu hendaknya saling terkait satu sama lain dan disusun secara sistematis sehingga menjadi sebuah artikel pendek.
Tidak lupa saya minta mereka mengedit atau menyunting berulang-ulang draf yang sudah dibuat agar lebih baik hasilnya. Setelah diedit berkali-kali barulah dikumpul pada pertemuan berikutnya.
Dengan berbekal teori yang sudah didapat di kelas, ternyata mereka cukup mampu menyusun 4 alinea sederhana secara logis dan sistematis. Mereka bisa menempatkan kata-kata itu sebagai kata kunci atau pokok pikiran yang menjadi acuan dalam pengembangan alinea.
Pada latihan berikutnya, saya membuatkan mereka sebuah tema untuk dikembangkan. Ya, saya masih ingat, tema yang saya berikan adalah tentang "Manfaat Kemampuan Menulis bagi Mahasiswa."
Kami sepakati batas waktu menulis artikel tersebut selama seminggu. Seminggu kemudian, saya lihat hasil karya mereka satu per satu.
Saya mendorong  mereka untuk melakukan perbaikan lagi, terutama pada judul, bagian lead, dan pada bagian ending (alinea terakhir). Itulah bagian-bagian yang terpenting dalam penulisan artikel.
Sesudah mereka melakukan penyuntingan, saya pun meminta para mahasiswa untuk mengunggahnya di kompasiana.com. Para mahasiswa lalu meng-upload karya mereka dan berhasil tayang platform kompasiana.
Yang menyenangkan, dari 21 mahasiswa ada beberapa yang artikelnya berhasil menjadi artikel pilihan. Saya tidak ingat lagi berapa pastinya, mungkin ada tiga atau empat artikel berhasil berkategori pilihan.Â
Setelah menulis untuk pertama kali di kompasiana, kelas ini saya dorong untuk tetap aktif menulis di media ini sebagai cara untuk mengasah kemampuan menulis.
Ternyata ada beberapa yang berlanjut menulis setelahnya. Ada beberapa orang yang menuliskan gagasannya sampai 3-4 artikel. Senang sekali rasanya mengetahui mereka terus menulis, apalagi nantinya bisa menjadikan menulis sebagai aktivitas yang berkelanjutan.
Kuliah Kewirausahaan
Selanjutnya, pada semester enam dan di kelas yang berbeda dengan sebelumnya, Â saya juga mewajibkan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kewirausahaan untuk menulis di kompasiana.
Penugasan ini mirip dengan penugasan kepada kakak kelasnya. Kepada mereka saya berikan tema "Memilih Menjadi Wirausahawan." Â Tema ini relevan dengan mata kuliah yang tengah mereka pelajari.
Tugas mahasiswa adalah menulis sebuah artikel 3 halaman dengan tema seperti disebutkan di atas dalam waktu satu minggu.
Singkat cerita, seminggu kemudian ketika bertemu kembali di kelas, saya cek hasilnya dan melakukan beberapa koreksi. Saya juga mendorong mereka melakukan penyuntingan terhadap beberapa bagian dari artikel yang telah disusun. Â
Setelah semua terkoreksi -- seperti kakak kelasnya, para mahasiswa pun saya minta untuk mengunggah karya mereka ke kompasiana.com.
Saya bilang, keberhasilan pembuatan tugas dan penayangan di kompasiana akan menjadi bagian dari nilai tugas di akhir semester, selain nilai ujian tengah semester dan akhir semester.
Akhirnya, satu demi satu, mahasiswa mengunggah karya tulis dan melaporkannya melalui whatsapp grup kelas.
Menyenangkan sekali melihat karya yang mereka hasilkan cukup variatif. Judulnya pun tidak ada yang persis sama dengan tema yang saya berikan di awal, namun isinya tetap sesuai dengan tema.
Gaya penulisan pun berbeda-beda. Ada yang menulis bergaya bercerita, ada juga yang menggunakan pakem ilmiah, dan tidak kurang pula yang mengisahkan pengalamannya sendiri dalam belajar berbisnis.
Melalui tugas penulisan ini, saya berharap para mahasiswa akan kian pandai mengekspresikan buah pikirannya melalui karya tulis.
Saya juga mendorong mereka agar lebih rajin membaca dan  berlatih menulis sehingga karya-karya berikutnya akan lebih baik dan lebih baik lagi. Semoga demikian.
(I Ketut Suweca, 6 Mei 2024).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H