Product life cycle bukan sebuah teori atau istilah baru. Istilah ini cukup dikenal di kalangan akademisi bidang ekonomi, juga di dunia bisnis. Makna nyang dikandung adalah menyangkut siklus hidup produk. Mulai dari saat diperkenalkan hingga masa surut suatu produk.
Sebuah sumber menyebutkan, teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Raymon Vernon pada tahun 1966. Pria kelahiran 1913 ini adalah profesor berkebangsaan Amerika Serikat. Hingga kini teori tentang siklus hidup produk masih tetap dipergunakan dalam rumpun ilmu ekonomi, khususnya di bidang manajemen pemasaran.
Siklus hidup dalam konteks ini merupakan metafora dalam dunia pemasaran yang menguraikan fase-fase kehidupan suatu produk.
Seperti halnya kehidupan manusia, akan dimulai dari lahir, menjadi anak-anak, kemudian menjadi dewasa, lalu tua, dan akhirnya meninggal. Demikian juga dengan produk. Sebuah produk akan diperkenalkan, bertumbuh, dewasa atau mapan, dan mengalami penurunan hingga akhirnya hilang dari peredaran.
Empat Fase Siklus Hidup
Dalam teori product life cycle, terdapat empat fase atau tahapan dalam siklus hidup suatu produk.
Keempat siklus itu sangat penting dipahami oleh produsen sehingga bisa segera mengantisipasi setiap fase kehidupan dari suatu produk sekaligus mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Pertama, fase pengenalan (introduction). Masa pengenalan ini dekat jaraknya dengan masa kelahiran produk. Karena suatu produk baru selesai dibuat dan mulai diperkenalkan, maka belum banyak diketahui oleh konsumen.
Pada masa pengenalan ini, perusahaan akan mengeluarkan banyak biaya untuk kebutuhan promosi. Tujuan promosi ini adalah agar masyarakat mengetahui, tertarik, dan membeli produk dimaksud.