Apa kaitan berbisnis dengan keinginan dan kebutuhan konsumen? Di mana nyantolnya? Apakah perusahaan mesti mengerti mengenai keinginan konsumen? Atau, memahami kebutuhan konsumen? Bukankah dengan kualitas produk yang baik saja sudah lebih dari cukup?
Ada masa perusahaan berorientasi pada produk atau barang yang dibuat. Perusahaan berusaha memproduksi barang sebanyak-banyaknya dengan menjaga kualitas yang baik.
Selanjutnya, ada masa perusahaan berorientasi pada penjualan. Orientasinya tertuju pada bagaimana agar produk yang banyak dihasilkan terjual habis sehingga tidak lagi menumpuk di gudang persediaan.
Pada perkembangan terakhir, orientasinya mengarah ke konsep pemasaran. Bagaimana memasarkan barang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen atau pelanggan, itulah yang menjadi orientasi utama.
Keinginan dan Kebutuhan Konsumen
Orientasi terakhir ini mengharuskan perusahaan memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen secara tepat. Beranjak dari keinginan dan kebutuhan konsumen itulah, orientasi pemasaran diawali.
Lalu, mengapa perusahaan perlu mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen? Harus diingat bahwa yang akan membeli produk atau yang akan menggunakan jasa yang diberikan perusahaan adalah konsumen. Konsumen tentu saja akan membeli apa yang diinginkannya, apa yang dibutuhkan.
Boleh saja suatu produk memiliki kualitas baik, tapi jika tidak dinginkan atau tidak dibutuhkan oleh konsumen, ya, tidak akan dibeli. Jadi, konsep pemasaran -- mau tak mau, harus berorientasi pada keinginan dan kebutuhan konsumen jika ingin produk yang dihasilkan laku di pasaran.
Perusahaan yang berorientasi pada kebutuhan atau keinginan konsumen akan memeroleh respons positif dari masyarakat konsumen. Sebaliknya, perusahaan yang berorientasi hanya pada kualitas produk tapi mengabaikan keinginan dan kebutuhan pelanggan akan mengalami kesulitan dalam pemasaran bahkan mendapat penolakan dari konsumen.
Oleh karena itu, menjadi penting berorientasi pada konsumen. Perlu diingat bahwa pertimbangan dan perilaku konsumen dalam berbelanja sangat dipengaruhi oleh keinginan atau kebutuhannya.
Keinginan konsumen mungkin bisa dirangsang dengan menawarkan produk yang berkualitas dan menarik. Konsumen yang cerdas akan berpikir dua kali untuk membelinya, apalagi harga yang dibanderol lebih mahal dibandingkan dengan produk lain yang sejenis.