Ini cerita yang saya bawa dari ruang kelas. Saat pertemuan pertama di awal semester pertama, saya menanyakan hal mendasar terkait dengan cita-cita para mahasiswa manajemen di dua kelas.
Kepada mereka saya ajukan pertanyaan, apakah kelak memilih menjadi pegawai atau menjadi pengusaha. Apa jawaban mereka?
Dua Pilihan Masa Depan
Di kelas pertama, dari 28 orang mahasiswa, hanya 6 orang yang memilih akan menjadi pengusaha. Di kelas kedua, dari 29 orang mahasiswa, hanya 7 orang yang berharap kelak menjadi pengusaha.
Nah, sisanya yang jumlahnya jauh lebih banyak, semuanya ingin menjadi pegawai atau karyawan  kelak setelah menyelesaikan studi. Mereka memilih menjadi karyawan BUMN, PNS, atau karyawan swasta.
Jawaban dari pertanyaan sederhana dan terbatas ini mungkin sudah bisa sedikit menggambarkan bahwa sebagian besar mahasiswa lebih suka memilih menjadi karyawan daripada menjadi pengusaha (wirausahawan).
Tapi, saya tetap beryukur lantaran masih ada -- walau pun sebagian kecil, yang bercita=cita menjadi pengusaha.
Memilih Menjadi Karyawan
Mereka yang memilih menjadi pegawai atau karyawan perusahaan atau institusi, memiliki sejumlah alasan.
Alasan mereka, antara lain, karena dengan menjadi pegawai mereka mendapatkan gaji yang relatif tetap setiap bulannya.