Dari mana asal dari nilai-nilai moral yang menjadi dasar etika bisnis itu? Terdapat berberapa sumber yang bisa menjadi nilai etika dalam berbisnis.
Pertama, agama. Agama yang mengajarkan kebaikan dan keluhuran budi menjadi salah satu sumber nilai etika dalam berbisnis. Agama memberi panduan agar para pelaku bisnis selalu ingat dan menerapkan apa yang dipelajarinya dari agama.
Sumber etika bisnis yang kedua adalah filsafat. Seperti halnya agama, ajaran-ajaran filsafat pun banyak menjadi nilai-nilai dasar dalam berbisnis. Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dan dijadikan panduan dalam berbisnis yang bersumber dari filsafat.
Soecrates, misalnya, pernah mengatakan bahwa kebaikan sebagai penentu kekayaan, bukan sebaliknya, kekayaan sebagai penentu kebaikan.
Sumber nilai etika bisnis yang ketiga adalah budaya. Â Bisnis tidak bisa terlepas dari budaya di mana bisnis tersebut berada.
Tanpa memerhatikan budaya setempat, maka akan sangat sulit bagi bisnis tersebut diterima oleh masyarakat, apalagi sampai bertentangan dengan budaya daerah setempat. Oleh karena itu, di mana bisnis berada, di sana budaya setempat dijunjung.
Selanjutnya, sumber etika bisnis lainnya adalah hukum positif. Di dalam aturan hukum bisnis terdapat nilai-nilai etika juga yang diratifikasi menjadi suatu produk hukum.
Pada hakekatnya hukum merupakan serangkaian nilai-nilai etika atau moral yang dibentuk menjadi hukum yang memiliki kekuatan mengikat dan memaksa serta disertai sanksi nyata.
Pembenahan ke Dalam
Mereka yang bergelut di dalam bisnis apa pun mesti membekali diri dengan nilai-nilai kebaikan yang datang dari berbagai sumber seperti agama, budaya, hukum, dan filsafat.
Nilai-nilai itulah yang mengisi hati nurani si pebisnis dan menjadikannya sebagai landasan moral dalam bertindak.