Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menjadi Kolumnis Kompas.com, Mengapa Tidak?

5 Januari 2023   14:45 Diperbarui: 24 Januari 2023   18:41 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis di Kompas.com (Sumber gambar: Kompas.com0.

Pembaca tentu sudah sangat mengenal Kompas.com. Itulah salah satu situs milik Kompas yang memiliki tingkat keterbacaan luar biasa banyak. Kalau menulis di situ, terasa keren sekali. Mau?

Redaksi Kompas.com mengajak para penulis untuk berkontribusi di portal tersebut. Sepengetahuan penulis, terdapat beberapa sahabat kompasianer yang sudah menulis di situ, di antaranya Pak Gurgur Manurung dan Bu Suprihati.

Kolumnis, Apa Itu?

Sebelum lanjut membicarakan tentang bagaimana menulis di kompas.com, saya ingin menyinggung sedikit tentang makna kata atau istilah kolumnis. Apa sih arti kolumnis itu? Makhluk macam apa dia?

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebut kolumnis adalah orang yang secara tetap menulis di koran atau majalah.

Sementara itu, Wikipedia menyebut kolumnis adalah jurnalis yang menulis untuk publikasi dalam suatu seri dan membuat suatu artikel yang seringkali memberi komentar atau pendapat.

Disebutkan, kolumnis menulis dalam suatu bagian yang disebut kolom yang ada di koran, majalah, atau terbitan-terbitan lainnya.

Mengacu pada kedua definini di atas, maka kolumnis dapat dimaknai sebagai penulis yang menulis pendapat atau opini terhadap suatu permasalahan atau topik tertentu secara tetap di koran atau majalah, baik cetak maupun online.

Menjadi Kolumnis Kompas.com.

Seperti penulis singgung di awal tulisan ini, terbuka kesempatan untuk menulis di Kompas.com. Redaksi portal ini bahkan mengundang para penulis yang memenuhi syarat untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui karya-karya mereka.

Disebutkan, kriteria menjadi kolumnis Kompas.com, yakni (minimal memenuhi salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3 yang meminati isu-isu spesifik, politisi baik dari independen maupun partai politik.

Perhatikan link untuk mendaftar dan mulai mengunggah tulisan (Sumber gambar: Kompas.com).
Perhatikan link untuk mendaftar dan mulai mengunggah tulisan (Sumber gambar: Kompas.com).

Nah, jika pembaca memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh redaksi Kompas.com, silakan mendaftarkan diri sebagai penulis.

Cara mendaftar tidak rumit-rumit amat. Sudah disediakan link untuk mendaftar. Tinggal Anda klik dan isi data diri secara benar. Form pendaftaran dapat dilihat di kolom Kompas.com.  Anda bisa mendaftar di situ.

Setelah mendaftar dan dinyatakan diterima sebagai kolumnis, saatnya Anda lanjutkan dengan menulis. Tersedia tombol link tempat Anda menulis. Tinggal klik link tersebut, lalu akan tampak form yang siap diisi dengan artikel Anda. Ketik dulu artikel Anda di word, lalu copy dan paste di form ini.

Disediakan juga form untuk mengunggah foto atau gambar untuk melengkapi tulisan. Saya sendiri belum pernah menyertakan gambar atau foto. Redaksilah yang berbaik hati melengkapi artikel saya yang dimuat dengan foto yang relevan.

Kapan dimuatnya? Sabar dulu ya. Begitu Anda meng-upload tulisan, tidak serta-merta dimuat. Butuh beberapa lama bagi redaksi atau editor untuk menyeleksi (menyetujui atau tidak) dan mengeditnya jika dipandang perlu.

Perlu waktu sehari sampai dengan dua hari untuk mendapatkan informasi apakah artikel yang Anda unggah dimuat atau ditolak.

Menulis di Kompas.com, seleksinya memang lumayan ketat. Mirip dengan kalau kita menulis untuk koran atau majalah cetak, ada seleksinya. Jika isinya berkesesuaian dan secara redaksional terbilang bagus, ya biasanya dimuat.

Jika tulisan dimuat, akan ada pemberitahuan kepada penulisnya. Jika ditolak, akan ada juga pemberitahuan. Pemberitahuan itu disampaikan di dashboard yang disediakan Kompas.com kepada para kolumnis.

Dengan pemberitahuan tersebut, si penulis tidak perlu risau atau was-was apakah tulisannya dimuat atau tidak. Dimuat atau ditolak, sudah diinformasikan melalui dashboard penulis. Menyenangkan, bukan?

Bagaimana dengan panjang tulisan? Redaksi kolom Kompas.com menyebutkan, tidak ada aturan baku, namun idealnya sekitar 5.000 karakter atau sekitar tiga lembar kuarto spasi 1,5.

Bagaimana kalau tulisan Anda lebih panjang atau kurang dari ketentuan itu? Jangan khawatir! Jika tulisan Anda belum sampai atau melebihi 5.000 karakter, editor kolom ini tetap akan menilai artikel tersebut dari esensi gagasan Anda.

Menulis di Kompas.com (Sumber gambar: Kompas.com0.
Menulis di Kompas.com (Sumber gambar: Kompas.com0.

Sunting dengan Baik

Editor menghendaki tulisan yang sudah disunting atau diedit dengan baik oleh penulisnya. Jangan merepotkan editor ya. Kalau banyak kesalahan ketik, misalnya, bisa saja tulisan Anda tak dimuat.

"Editor biasanya tidak suka banyak typo, karena itu baca ulang artikel Anda sekali lagi sebelum dikirim ke kami," tulis Sandro Gatra, editor Kolom Kompas.

Lalu, jenis tulisan apa saja yang bisa diterima di Kompas.com? "Kritik ataupun refleksi sosial, budaya, politik, hukum, ekonomi, dll bisa diterima sebagai kolom," tulis Sandro Gatra dalam sebuah artikelnya.

Masih ragu mencoba menulis di plaform tersebut? Kompas.com, seperti disebutkan Sandro, memiliki puluhan juta user aktif dengan pageviews lebih dari setengah miliar per bulannya menurut google analytics. Ini adalah ruang untuk menjangkau audiens di seluruh penjuru Indonesia dari semua kelas.

Itulah sedikit bahasan tentang tantangan menulis di Kompas.com. Saya sendiri mulai menulis di Kompas.com sejak 22 Mei 2022. Belum setahun ya. Tulisan yang penulis kirim baru 21 artikel. Dimuat 19 artikel, dua lainnya ditolak. Syukuri saja!

(I Ketut Suweca, 5 Januari 2023).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun