Kendatipun kedengarannya agak negatif, namun apabila karyawan tipe ini bisa di-manage dengan baik, maka ia akan bisa berkontribusi besar bagi kemajuan organisasi. Mereka yang termasuk tipe ini adalah individu-individu yang ulet dan siap untuk berjuang keras demi mencapai tujuan.
Melihat motivasi yang besar akan kekuasaan, maka tipe ini cocok ditempatkan di level manajemen. Dengan demikian, akan terpuaskan dorongan terbesarnya akan kekuasaan sekaligus memotivasinya untuk bekerja lebih keras lagi demi kemajuan organisasi.
Ketiga, kebutuhan berafiliasi. Berbeda dengan dua tipe di atas, karyawan tipe afiliasi yang kuat lebih mengutamakan kebersamaan dengan para karyawan lainnya.
Ia senang apabila diterima dalam organisasi, senang dilibatkan dalam tim kerja. Yang mereka butuhkan adalah perasaan diterima dalam pergaulan di mana pun ia berada, terlebih-lebih dalam pergaulan dan pertemanan dalam perusahaan tempatnya bekerja.
Kebutuhan afiliasi menjadi penggerak utama dalam bekerja. Tipe ini senang bekerja dalam lingkungan yang ramah dan saling mendukung. Ia juga senang melakukan komunikasi interpersonal.
Orang dengan tipe ini lebih senang berkolaborasi daripada berkompetisi. Karyawan dengan kebutuhan afiliasi tinggi tidak mengejar jabatan dalam menajemen, berbanding terbalik dengan tipe pengejar kekuasaan.
Karena kebutuhan afiliasinya demikian kuat, maka dia akan merasa terpuaskan apabila berada di antara teman-teman sekerja, bisa berinteraksi dengan baik dengan mereka. Tipe ini paling cocok menjadi jembatan penghubung dua tipe lainnya yang sudah disebutkan di atas. Kerjasama dan sinergitas bisa dibangun oleh tipe yang satu ini.
Oleh karena itu, sudah tepatlah kalau pimpinan perusahaan menempatkan tipe ini ke dalam tim. Ia juga bisa menjadi jembatan penghubung karena kemampuan komunikasi yang baik dan memiliki kemampuan bekerjasama dan bersinergi yang sangat andal.
Itulah penjelasan singkat tentang theory of needs ala McClelland. Dengan mencermati motivasi dan kebutuhan manusia, semoga manajemen mampu menempatkan karyawan secara tepat dan efektif. Istilah populernya: the right man on the right place.
(I Ketut Suweca, 16 Desember 2022).