Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Inilah Cara Ampuh untuk Meningkatkan Keterampilan Presentasi!

15 Desember 2022   07:51 Diperbarui: 17 Desember 2022   20:31 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan presentasi sudah menjadi bagian dari aktivitas di perkantoran yang berkaitan dengan bisnis dan nonbisnis. Oleh karena itu, apabila Anda ada di dalamnya, maka tidak ada salahnya memberi atensi terhadap keterampilan presentasi ini.

Karena presentasi merupakan sebuah keterampilan, maka bisa diperoleh melalui latihan-latihan yang intensif. Kemampuan presentasi bukanlah milik satu-dua orang yang didasari pada bakat. Presentasi lebih kepada keterampilan yang bisa dipelajari.

Karena bisa dipelajari, siapa pun yang memiliki hasrat yang besar untuk meningkatkan kemampuan presentasi akan mendapatkan jalannya.

Dengan latihan-latihan yang intensif, dengan menambah pengalaman presentasi yang sebenarnya di beberapa tempat, maka keterampilan tersebut akan terus bertambah.

Enam Cara Ampuh

Lalu, apa yang bisa dilakukan agar keterampilan presentasi bisa meningkat dengan cepat? Beberapa cara yang penulis sajikan berikut ini akan sangat berguna.

Pertama, perhatikan materi presentasi Anda. Kalau Anda akan menggunakan power point, manfaatkan template tersedia. Di laptop terdapat sejumlah template yang cukup memadai. Manfatkanlah itu dengan sebaik-baiknya.

Coba juga cari tahu cara penggunaannya secara detail sehingga Anda bisa memanfaatkan sejumlah fitur yang disediakan secara optimal. Bila diperlukan, Anda bisa mempertimbangkan untuk membuat template dari sumber lain, misalnya dari canva.

Usahakan materi yang tertera di slide power point Anda bukan merupakan copy paste dari naskah dari microsoft word sehingga kecenderungan akan panjang dan tidak menarik.

Sebaliknya, gunakan cara mudah dengan hanya memuat beberapa hal pokok saja yang bisa menuntun Anda dalam presentasi.

Adalah menjadi tugas Anda untuk menjelaskan point-point singkat tersebut kepada audiens. Jangan lupa, lengkapi dengan ilustrasi seperti grafik, gambar, atau video yang relevan. Ini akan membuatnya lebih menarik.

Kedua, perhatikan pakaian yang Anda kenakan. Berpakaianlah dengan rapi dan bersih sehingga tampak profesional. Ingatlah, cara berpakaian menunjukkan citra diri. Jadi, pilihan pakaian  dan cara mengenakannya menjadi bagian yang perlu diperhatikan.

Pada saat presentasi bisnis, misalnya, pakailah pakaian yang serasi, baik warna maupun bentuk atau modelnya. Pakaian untuk suasana formal menghendaki pakaian yang formal juga. Misalnya, kenakan pakaian berwarna hitam, putih, biru, abu-abu, atau coklat. Hindari warna yang norak.

Perhatikan juga kelengkapan pakaian Anda, seperti kancing baju, kerah baju, retsleting, ikat pinggang, kaos kaki, dan sepatu yang Anda kenakan. Usahakan dari atas ke bawah tampak rapi, bersih, dan serasi.

Dalam beberapa kasus, acapkali terjadi salah satu kancing baju yang tidak terpasang, retsleting yang lupa ditutup, kerah baju yang belum terlipat dengan bagus, dan seterusnya. Cek seluruh bagiannya sebelum Anda tampil di mimbar.

Terampil presentasi (Sumber gambar:forbes.com).  
Terampil presentasi (Sumber gambar:forbes.com).  

Ketiga, perhatikan pandangan mata Anda. Dalam presentasi, pandangan mata menjadi bagian yang penting. Pandangan mata mencerminkan kepercayaan diri.

Dalam praktik presentasi, pandanglah ke arah audiens. Hindari  hanya memandang bahan presentasi tanpa melihat audiens atau lebih banyak merunduk dan memandang lantai.

Sapukan pandangan mata Anda ke arah mata audiens secara keseluruhan. Apabila jumlah audiens tidak terlalu banyak, Anda dapat memandang mereka satu per satu secara sepintas.

Kalau pesertanya banyak, Anda cukup menyapukan pandangan ke seluruh audiens. Dengan memandang audiens secara keseluruhan, berarti Anda mengetahui keberadaan mereka, sedang "merangkul" mereka sekaligus melibatkan mereka dalam presentasi Anda.

Keempat, perhatikan sikap berdiri Anda. Seperti halnya pandangan mata, sikap berdiri juga mencerminkan kepercayaan diri. Maka, berdirilah dengan tegak, tapi tetap tampak wajar. Berdirilah dengan cara bertumpu pada kedua kaki dengan posisi tubuh yang tegak.

Jika Anda mulai berbicara, biarkan tangan Anda ikut bergerak secara alami sebagai gesture yang menguatkan pesan yang sedang Anda sampaikan.

Menggerakkan tangan hendaknya jangan dibuat-buat atau dipaksakan. Biarkan tangan Anda bergerak selaras dengan apa yang Anda ucapkan dengan melibatkan hati dan perasaaan Anda.

Jangan biarkan gerakan tangan Anda melakukan hal-hal yang tidak diperlukan. Misalnya, berkali-kali memperbaiki posisi dasi yang sebenarnya sudah baik, membolak-balik kertas di meja padahal tidak sedang membaca atau menggaruk-garuk kepala yang sebenarnya tidak gatal.

Selain itu, jika tangan tidak sedang difungsikan, hindari memasukkan tangan ke dalam saku. Kalau hal ini dilakukan, seakan-akan Anda hendak menyembunyikan sesuatu atau merahasiakan sesuatu. Sebaiknya, biarkan tangan bebas di kiri-kanan tubuh Anda.

Jangan lupa, perhatikan kaki Anda terutama pada saat presentasi sambil duduk di kursi. Buatlah kaki tetap tenang, jangan biarkan ia bergoyang-goyang ke kiri ke kanan atau naik turun. Kalau ini dibiarkan, tentu bisa mengganggu fokus audiens.

Kelima, perhatikan suara Anda. Dalam presentasi, persoalan suara menjadi bagian yang penting untuk diatensi. Hendaknya suara Anda cukup jelas didengar oleh seluruh audiens. Hindari bersuara dengan volume kecil seperti bergumam, apalagi dengan  audiens yang banyak jumlahnya.

Suara Anda mesti cukup keras sehingga terdengar jelas oleh semua audiens yang hadir. Jika menggunakan sound system, tentu saja Anda harus menyesuaikan diri. Kalau Anda berbicara terlalu keras, hal ini bisa mengganggu kenyamanan audiens. Sebagai ukuran, suara Anda sudah bisa terdengar dengan jelas hingga kursi paling belakang.

Jangan lupa, isi semangat pada saat Anda menyampaikan presentasi. Mengapa perlu semangat? Ingatlah bahwa semangat itu menular. Jika Anda bersemangat, maka para pendengar Anda pun akan terpengaruh, mereka akan ikut bersemangat.

Keenam, perhatikan bahasa yang Anda pakai. Tentu saja aspek bahasa sangat berkaitan dengan presentasi, karena presentasi menggunakan bahasa, baik  lisan maupun tertulis.

Pada saat presentasi, pakailah bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh audiens. Hindari penggunaan bahasa asing yang belum tentu dimengerti.

Kalau pun menggunakan bahasa asing di sela-sela presentasi, hendaknya ada penjelasan dengan bahasa Indonesia sehingga jelas apa yang dimaksudkan. Jangan menggunakan bahasa asing dengan tujuan pamer atau agar terkesan pintar.

Gunakan kalimat-kalimat yang relatif pendek. Hindari penggunaan kalimat majemuk atau kalimat yang beranak-cucu sehingga sulit dipahami oleh audiens. Ubah kalimat majemuk menjadi potongan-potongan kalimat yang sederhana dan mudah dimengerti.

Kemampuan presentasi akan berkembang apabila Anda berlatih secara berkelanjutan, mempersiapkan diri dengan baik, dan terus berusaha meningkatkan pengetahuan di bidang Anda disertai kreativitas yang memacu kemajuan.

(I Ketut Suweca, 15 Desember 2022).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun