Berawal dari kebiasaan membaca yang kemudian bergerak ke penulisan. Tidak hanya menulis buku harian, bahkan juga menulis untuk dikirim ke majalah atau koran. Tidak berhenti di penulisan artikel, penulis pun menulis untuk diterbitkan menjadi buku.
Seperti apa? Mari kita mulai kisah ini.
Membaca Buku
Adakah penulis yang tidak suka membaca? Mungkin ada, tetapi tidak banyak. Hampir semua penulis suka membaca buku, majalah, koran, dan lainnya.
Dengan membaca, para penulis akan mendapatkan banyak gagasan yang akan menjadi referensi ketika ia hendak menulis.
Kalau seorang penulis malas membaca, maka lambat-laun tulisannya akan terasa kering dan tidak bernas lagi.
Bahasanya akan cenderung monoton, jarang muncul pilihan kata yang baru yang membuat tulisannya menarik hati pembaca. Perbendaharaan kata yang dimiliki tidak kunjung berkembang, demikian pula dengan pengetahuannya.
Kalau penulis malas membaca, tak pelak lagi, ia akan ditinggalkan oleh para pembaca karyanya. Bagaikan sebuah sumur, maka sumur milik penulis ini sudah kering tanpa air yang bisa ditimba untuk menghapus dahaga pembaca.
Menulis Artikel