Mungkin kita merasa hari demi hari seakan lewat begitu saja. Perputaran waktu demikian cepat. Hidup seakan seperti gangsing yang berputar dan pada saatnya akan berhenti, lalu mati. Selama menjalani semua itu, mungkin kita tidak sempat lagi merenung tentang hal-hal substansial secara mendalam dalam diam.
Misalnya, sudah benarkah jalan hidup kita ini? Sesungguhnya apa yang kita cari dalam hidup ini: jabatan, kekayaan, ketenaran, kedamaian, kebahagiaan, atau lainnya?
Menurut penulis, beberapa menit dalam sehari ada baiknya kita duduk diam dan merenung tentang capaian dan tujuan hidup, sekaligus bertanya kepada diri sendiri tentang apa yang masih perlu kita upayakan dalam hidup ini.
Tiga Pertanyaan
Ada tiga pertanyaan sederhana yang patut direnungkan setiap hari untuk hidup lebih bahagia dan bermakna. Apakah itu?
Pertama, sudahkah kita berbuat kebaikan untuk hari ini?
Berbuat baik adalah ajaran ketuhanan dan dorongan hati yang bersih. Ajaran agama mendorong kita untuk berpikir yang baik, berkata yang baik, dan berbuat yang baik.
Pada kesempatan merenung itu, kita lalu bertanya kepada diri sendiri: sudahkah saya berbuat baik untuk hari ini? Ya, berbuat kebaikan, sekecil apa pun itu.
Misalnya, membantu orang tua menyeberang jalan, memberi dorongan semangat pada orang yang sedang terpuruk, memberi pujian atas hasil kerja staf yang baik, memberi sedekah kepada orang yang tak berpunya, dan membukakan jalan bagi kemajuan orang lain.