Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Inilah Cara Mengambil Keputusan yang Efektif untuk Mengatasi Masalah!

7 Mei 2022   09:08 Diperbarui: 8 Mei 2022   14:00 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan lupa mempertimbangkan risiko terhadap setiap pilihan(Sumber gambar: ekrut.com).

Pertama, identifikasi masalah.

Apa masalah yang sedang dihadapi, perlu diidentifikasi. Pastikan masalah itu adalah masalah sebenarnya, bukan gejala-gejalanya saja. Temukan inti masalahnya.

Orang tak cukup hanya mengganti plafon ketika air hujan menetes masuk ke dalam rumah. Ia mesti mengganti genteng yang pecah di atap rumah terlebih dahulu.

Jangan sampai lantaran kesalahan dalam mengindentifikasi masalah, bukannya penyelesaian yang diperoleh, melainkan masalah baru yang muncul belakangan. Seharusnya, selesaikan masalah tanpa masalah.

Masalah adalah sesuatu yang dihadapi dan harus diselesaikan secara tuntas. Oleh karena itu, apa yang menjadi masalah yang sesungguhnya, itulah yang mesti diketahui dengan pasti. Dengan demikian, ketika menyelesaikannya, tidak menimbulkan masalah baru lagi.

Setelah mengetahui masalah yang sebenarnya dengan mengidentifikasikannya, barulah kemudian melangkah ke tahapan berikutnya.

Kedua, membuat beberapa alternatif pemecahan.

Terhadap permasalahan yang dihadapi, buatlah sejumlah alternatif yang dapat dipakai sebagai jalan pemecahan atau solusinya.

Beberapa alternatif pemecahan masalah bisa digali dan disusun sedemikian rupa sebagai pilihan-pilihan jalan keluar yang memungkinkan.

Pada saat membuat alternatif tersebut, pemikiran hendaknya senantiasa terbuka. Berikan kesempatan bagi pemikiran-pemikiran baru untuk datang. Jangan mengungkung diri dengan pola pikir lama.

Berikan kesempatan pada pemikiran kreatif dan kritis untuk berkontribusi. Istilahnya, coba lakukan pola pikir yang keluar dari pola pikir lama dan biasa (out of the box).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun