Kegemaran membaca. Inilah topik yang sering dibicarakan pada berbagai kesempatan. Banyak yang mengeluhkan bahwa kegemaran membaca masyarakat Indonesia terbilang rendah. Benarkah?
Tidak cukup dengan hanya bersikap prihatin terhadap keberadaan kegemaran atau minat baca masyarakat Indonesia. Yang diperlukan adalah apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
Tak diragukan lagi, kegemaran membaca berdampak terhadap kecerdasan dan keluasan pengetahuan seseorang. Kegemaran membaca berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis, analitis, keluasan pengetahuan, dan tentu saja kebijaksanaan.
Oleh karena itu, kegemaran membaca tidak boleh dibiarkan menyurut. Harus ada upaya untuk mendongkraknya. Hal ini penting dalam rangka meningkatkan kecerdasan bangsa. Lalu, apa yang bisa dilakukan?
Menurut penulis, terdapat tiga pilar yang bisa dikuatkan untuk peningkatan kegemaran membaca. Ketiganya itu adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Mari kita bahas satu per satu.
Dimulai dari Keluarga
Meningkatan kegemaran membaca dapat dimulai dari keluarga, dari rumah. Penyediaan sejumlah buku dengan perpustakaan mini di rumah sangat dianjurkan. Dengan demikian, buku tidak jauh dari jangkauan, melainkan setiap kali hendak membaca, tinggal mengambil saja.
Banyak keluarga yang memiliki perpustakaan mini di rumah mereka. Mereka memiliki satu buah rak atau lebih, tempat buku-buku itu diletakkan. Rak buku diletakkan di tempat yang mudah dilihat dan dijangkau.
Orangtua yang memahami pentingnya kegemaran membaca akan selalu meluangkan waktu untuk membaca setiap harinya. Tiga puluh menit sampai satu jam setiap hari sudah cukup untuk menikmati buku-buku itu.