Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gol A Gong: Jadilah Jalan Setapak!

27 Februari 2022   13:20 Diperbarui: 27 Februari 2022   13:22 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu kesempatan bertemu dengan Duta Baca Indonesia, Pak Gol A Gong, kami berbincang panjang tentang kehidupan. Banyak pengalaman yang dituturkannya. Semuanya berguna, bukan hanya bagi dirinya sendiri, juga bagi saya yang mendengar penuturannya secara seksama.

Membaca Gong Smash!

Perjalanan hidup itu beliau diceritakan secara santai sepanjang perjalanan mengunjungi sebuah perpustakaan desa di Kabupaten Buleleng, Bali.

Perjalanan hidupnya itu -- dengan segala tantangan dan rintangan dikisahkannya juga dimuat dalam bukunya yang berjudul: Gong Smash! Dari Raket ke Pena, Dari Lapangan ke Petualangan.

Saya sudah membaca buku tersebut sampai habis. Di dalam buku berkulit kuning ini dikisahkan tentang kehidupan Goal A Gong yang mempunyai nama asli Heri Hendarayana Harris ini, dari kecil hingga dewasa.

Karena kecelakaan saat bermain dengan teman-teman di masa kecil menjadikan dia kehilangan setengah dari lengan tangan kirinya. Tangan kirinya, dari siku ke bawah, terpaksa diamputasi.

Dalam keterbatasan secara fisik karena sebagian tangan kirinya diamputasi, ia tak pernah gentar atau patah semangat. Gol A Gong justru mengukir prestasi prestasi.

Mungkin pembaca yang belum mengetahui kisah beliau akan terkejut. Ya, Pak Gol A Gong menjadi juara dalam turnamen bulutangkis se-Asia Pasifik sebagai atlet disabilitas.

Ia juga penulis 125 buku yang sebagian menjadi buku populer. Salah satunya, Balada Si Roy, novelnya yang kemudian di-film-kan. Ia pendiri Komunitas Literasi Rumah Dunia, sebuah pusat belajar jurnalistik, sastra, film, teater, dan seni lukis.

Jadilah Jalan Setapak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun