Setiap buku ada prakata atau kata pengantarnya. Kita bisa memeriksa hal ini di berbagai buku yang diterbitkan. Fungsinya adalah mengantarkan pembaca untuk membaca buku tersebut  lebih jauh. Semacam kata sambutan bagi tamu yang datang dalam sebuah perhelatan.
Harus diingat, kata pengantar dan prakata itu berbeda. Bedanya, kata pengantar ditulis oleh pihak luar yang bukan penulis buku. Misalnya ditulis oleh mereka yang expert di bidang itu atau oleh penerbit.
Sedangkan, prakata pasti ditulis oleh si penulis buku. Bukan orang lain, penulis buku-lah yang membuat prakata.
Namun, pada kenyataannya, penulis buku sering menggunakan istilah kata pengantar, bukan prakata. Kedua istilah ini sering dianggap sama saja.
Dengan demikian, pada sebuah buku bisa jadi akan ada kedua-duanya, yaitu prakata dari penulis buku dan kata pengantar dari pihak lain yang ditunjuk. Bukan tidak mungkin juga, sebuah buku hanya berisi prakata penulis, tidak disertai kata pengantar.
Pengertian Prakata
Lalu, apakah prakata itu dan apa saja isinya? Pertama-tama kita bahas terlebih dahulu pengertian prakata. Setelah itu, kita akan bahas mengenai hal-hal pokok yang penting dan dijadikan sebagai isi prakata.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa prakata adalah pengantar buku dari penulisnya. Dengan kata lain, prakata adalah halaman pembuka pada sebuah buku.
Prakata adalah tulisan pembuka yang mengandung berbagai hal tentang buku sebuah buku. Di dalamnya dikemukakan secara ringkas tentang isi buku dan hal-hal lainnya yang berkenaan dengan buku tersebut.
Isi Prakata