Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Literasi Tidak Lagi Hanya Mencakup Kemampuan Baca-Tulis!

15 Februari 2022   17:35 Diperbarui: 15 Februari 2022   17:49 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi pengembangan pemahaman literasi finansial (kiddy123.com).

Istilah literasi kian mengemuka belakangan ini. Literasi tidak lagi melulu menyangkut persoalan baca-tulis, bahkan jauh lebih luas dari itu.

Berbagai aspek kehidupan dikaitkan dengan literasi. Pengertian literasi kian berkembang bersamaan dengan perputaran waktu dan sesuai dengan konteksnya.

Definisi Literasi

Kalau demikian, apa definisi literasi? Beberapa ahli mengemukakan gagasan mengenai definisi atau pengertian literasi, mulai dari pengertian yang sempit atau terbatas hingga pengertian yang luas.

Harvey J. Graff, misalnya, menyatakan bahwa literasi adalah suatu kemampuan dalam diri seseorang untuk membaca dan menulis.

Lalu, Elizabeth Sulzby mengatakan bahwa literasi merupakan kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi meliputi membaca, berbicara, menyimak, dan menulis, dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya.

Selanjutnya, National Institutre for Literacy mendefinisikan literasi sebagai kemampuan untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.

Definisi ini rupanya lebih mengarah pada pemaknaan literasi dalam perspektif yang lebih kontekstual.

Jenis-Jenis Literasi

Pada awalnya memang literasi hanya mengacu pada aspek membaca dan menulis. Akan tetapi kemudian bergerak ke arah yang jauh lebih luas dengan pemaknaan yang selaras dengan konteksnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun