Program seperti inilah yang akan membawa karyawan pada kemampuan yang selalu ter-update sehingga mampu tetap menjaga eksistensi diri dan perusahaan.
Tanpa upskilling melalui berbagai bentuk diklat, maka perusahaan dalam keadaan terancam. Terancam oleh kemungkinan tidak bisa lagi menjaga keberadaannya selaras dengan kemajuan.
Di samping itu, para pegawai atau karyawan hendaknya juga mengusahakan melakukan upskilling secara mandiri. Tidak melulu mengandalkan perusahaan atau lembaga tempat bekerja.
Berbagai cara bisa dilakukan, misalnya kembali ke bangku kuliah, mengikuti kursus, seminar, workshop, dan pelatihan lainnya. Kemampuan atau keahlian spesifik sangat dibutuhkan saat ini dan nanti. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam membangun karier.
Belajar otodidak juga sangat dianjurkan. Belajar dari berbagai sumber belajar yang kini mudah diperoleh. Intinya, jangan pernah berhenti belajar untuk meningkatkan kemampuan atau kualitas diri.
Jika berhenti belajar, maka para karyawan boleh jadi akan segera mengalami stagnasi dan menghadapi  ancaman dikeluarkan dari perusahaan.
Jadi, insiatif untuk upskilling mesti dilakukan, baik oleh lembaga maupun dengan upaya sendiri atau secara mandiri.
Dengan selalu belajar (continuous learning) untuk meningkatkan keahlian atau keterampilan, maka orang akan terhindar dari ancaman kehilangan pekerjaan atau terdestrupsi oleh kemajuan zaman. Upskilling selalu dibutuhkan!
(I Ketut Suweca, 12 Februari 2022).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H