Jumlah perpustakaan sudah banyak di seantero negeri ini. Data menyebutkan bahwa jumlah perpustakaan di Indonesia berada di urutan nomor dua terbanyak di dunia, yakni 164.000 unit perpustakaan. Posisi pertama atau terbanyak dipegang oleh India dengan jumlah perpustakaan sebanyak 323.605.
Akan tetapi, banyaknya jumlah perpustakaan tidaklah ada hubungannya dengan kualitas layanan. Kualitas layanan justru banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia pengelola perpustakaan. Seperti apa? Mari kita bahas lebih lanjut.Â
Pimpinan dan Pengelola
Terkait dengan sumber daya manusia, pertama-tama yang menentukan adalah unsur pimpinan yang bertanggung jawab terhadap keberadaan perpustakaan. Faktor komitmen pimpinan setempat sangat berperan dalam pengembangan dan pemajuan perpustakaan.Â
Kalau perpustakaan tersebut ada di sekolah, adakah komitmen kepala sekolah untuk memajukan perpustakaan yang ada di sekolahnya?
Dengan komitmen kepala sekolah untuk mengembangkan perpustakaan, niscaya sekolah akan memiliki perpustakaan yang representatif dan benar-benar bermanfaat sebagai sumber belajar bagi warga sekolah.
Di samping komitmen kepala sekolah, keberadaan dan kualitas sumber daya manusia pengelola perpustakaan harus juga mendapat perhatian yang serius.
Dari pengamatan di lapangan dapat diketahui bahwa belum semua perpustakaan dikelola secara profesional. Artinya, tenaga perpustakaan adalah mereka yang belum benar-benar ahli atau kompeten di bidangnya.
Masih banyak di antara pengelola perpustakaan berasal dari guru di sekolah setempat. Untuk melengkapi kekurangan jam mengajar, maka guru pun ditunjuk menjadi kepala perpustakaan.Â
Selain itu, banyak pengelola perpustakaan tidak berpendidikan ilmu perpustakaan. Ada yang lulusan SMK atau SMA, ada juga sarjana dari disiplin ilmu yang bukan ilmu perpustakaan.Â