Pada suatu kesempatan mengajar saya bertanya kepada mahasiswa prodi ilmu komunikasi dalam satu kelas. Di bidang komunikasi, tugas apa yang menurut mereka paling membuat takut. Dari 20 mahasiswa, 17 orang mengatakan bahwa presentasi atau berpidato di depan umum adalah pekerjaan yang membuatnya deg-degan, takut.
Bahkan, sebelum presentasi, ada yang mengaku merasa tidak enak makan dan minum. Ada juga yang mengaku keluar-masuk toilet berulang kali. What's wrong with that?
Tidak ada yang salah dengan rasa takut atau nervous dengan segala manifestasinya. Hal itu sudah umum dialami oleh mereka yang akan menyampaikan presentasi, termasuk pada mereka yang sudah punya pengalaman. Hanya tampak atau tidak tampak saja. Yang pasti ada kegelisahan di dalam hati.
Nah, kalau ada di antara kita yang belum lama belajar presentasi dan merasakan nervous seperti yang saya gambarkan di atas, tenang sajalah. Hal itu biasa, umum, dan sangat wajar. Jadi, Anda tidak sendirian mengalaminya.
Menganalisis Audiens
Salah satu cara yang dianjurkan oleh para ahli ilmu komunikasi untuk lebih sukses dalam melakukan tugas presentasi adalah dengan melakukan analisis terhadap audiens terlebih dahulu.
Menganalisis audiens akan sangat membantu keberhasilan sebuah presentasi. Dengan cara ini, akan dapat ditentukan strategi pendekatan yang membawa presentasi pada kesuksesannya.
Apa yang dimaksud dengan menganalisis audiens? Istilah ini merujuk pada upaya untuk memahami berbagai aspek tentang audiens, termasuk tempat, waktu, dan lainnya sebelum presentasi dilakukan.
Mari kita berbicara secara lebih detail tentang bagaimana dan apa yang seyogianya dianalisis oleh pemateri presentasi sebelum beraksi.
Untuk itu, Anda bisa mengajukan keenam pertanyaan di bawah ini kepada diri sendiri dan temukan jawabannya. Lalu, berdasarkan hal itu, susunlah strategi presentasi Anda.