Keberagaman mewarnai Indonesia. Negeri kepulauan ini memiliki adat istiadat, bahasa, agama, suku, dan latar belakang lainnya yang sangat beragam. Indonesia benar-benar menjadi sebuah negeri yang pluralis.
Tepat sekali semboyan yang dipakai sebagai perwujudan dari keberagaman itu, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan ini menandakan bahwa Indonesia sangat kaya dengan keberagaman dalam berbagai aspeknya, namun berada dalam satu-kesatuan, yaitu satu bahasa, satu nusa, dan satu bangsa.
Bahasa Daerah
Apa saja keberagaman itu? Pertama-tama, Indonesia memiliki keberagaman bahasa daerah. Indonesia memiliki 718 bahasa daerah sesuai dengan data yang dihimpun Kemendikbud di situs labbineka.kemdikbud.go.id hingga akhir Agustus 2020. Mau tahu beberapa contohnya?
Antara lain bahasa Aabinomin di Papua, bahasa Abai di Kalimantan, bahasa Alune di Alor, bahasa Bacan di Maluku, dan bahasa Bantik di Sulawesi. Ada juga bahasa Batak di Sumatra, bahasa Kaera di Nusa Tenggara Timur, bahasa Bali di Bali, bahasa Jawa di Jawa, dan seterusnya.
Hampir seluruh daerah memiliki bahasanya sendiri, bahkan satu daerah bisa mempunya lebih dari satu bahasa. Keberagaman bahasa ini mewarnai negeri tercinta.
Lalu, bagaimana antarwarga negara berkomunikasi satu sama lain yang berbeda bahasa? Tidak ada lain selain menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Itulah sebabnya mengapa bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.
Ribuan Pulau
Lalu, Indonesia juga memiliki ribuan pulau yang tersebar di antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan RI tahun 2020 dalam websitenya yang beralamat kkp.go.id disebutkan bahwa  jumlah pulau yang dimiliki Indonesia sebanyak 16.771 dengan ukuran besar, sedang, dan kecil. Luar biasa banyak, bukan?
Beberapa nama pulau-pulau besar yang sudah kita ketahui, yaitu Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Jawa, Kalimantan, dan Papua. Bagaimana dengan ribuan pulau yang berukuran sedang dan kecil, apakah kita tahu namanya dan letaknya?
Pulau-pulau yang berukuran sedang banyak jumlahnya. Wikipedia org., antara lain menyebutkan ada pulau Nias, pulau Seram, pulau Lombok, pulau Sumba, pulau Sumbawa, pulau Yapen, pulau Buton, dan pulau Buru. Ini hanya untuk menyebut beberapa contoh saja dari ratusan pulau berukuran sedang di negeri ini.
Mari kita lihat beberapa contoh pulau-pulau kecil yang di antaranya mungkin belum kita kenal namanya. Antara lain, pulau Gajah, Pulau Babi, Pulau Benggala, Pulau Samosir, Pulau Pandang. Ada juga pulau Pulau Burung, Pulau Bengkalis, Pulau Batu Merah, Pulau Natuna, Pulau Karimun, Pulau Bidadari, Pulau Bira, dan lainnya yang ribuan jumlahnya.
Beragam Suku Bangsa
Bagaimana dengan suku bangsa di Indonesia? Di dalam website bps.go.id disebutkan bahwa berdasarkan Sensus Penduduk 2010 (SP-2010), Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa, masing-masing dengan adat dan budayanya.
Ada suku Batak, suku Minang, suku Betawi, suku Sunda, suku Jawa, suku Bugis, suku Dayak, suku Ambon, suku Asmat, untuk menyebut beberapa contoh saja.
Kendati dalam keberagaman suku bangsa, mereka menetapkan diri dan bergabung secara lahir dan batin dalam satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Ini sungguh sebuah anugerah yang sangat besar.
Jasa Para Pahlawan
Kalau kita mau flashback, bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang berdasarkan proses sejarah sejak zaman prasejarah, Sriwijaya, Majapahit, berlanjut ke Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 hingga Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
Sungguh besar jasa para pahlawan bangsa ini yang sudah berhasil mewujudkan Indonesia dalam satu bangsa, satu bahasa, dan satu tumpah darah. Sungguh besar jasa para pahlawan bangsa ini yang telah berjuang memerdekakan dan menyatukan sebuah negeri yang pluralis bernama Indonesia!
Menyikapi Perbedaan
Persoalan yang muncul adalah, hidup dalam keberagaman itu sungguh tidak mudah. Perbedaan yang ada acapkali melahirkan pertentangan pendapat, bahkan perseteruan atau konflik. Berbagai kasus dalam perjalanan sejarah bangsa ini membuktikan hal itu.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh para penghuni negeri yang bernama Indonesia ini agar tetap dalam bingkai persatuan dan kesatuan serta kedamaian?
Pertama, melihat keberagaman sebagai sebuah keindahan. Ya, bagai taman yang di dalamnya terdapat beragam bunga, dengan berbagai bentuk dan warnanya. Semuanya membawa keindahan yang memesona.
Bandingkan kalau bunga itu semuanya berwarna sama. Tentu akan sangat monoton, membosankan, dan kurang menarik. Bunga yang berwarna-warni ini memberikan kesegaran pada jiwa insan yang melihatnya. Keindahan yang benar-benar nyata yang dimiliki Indonesia!
Dengan konsep berpikir seperti itu, maka kita sebagai bangsa, semestinya merasa senang dan bahagia melihat warna-warni bunga di taman Indonesia. Kita harus bisa menyukuri betapa kita memiliki banyak macam bunga yang tumbuh dan mekar di taman Indonesia.
Kedua, melihat orang sebangsa sebagai saudara. Apa pengertian kata saudara? Saudara menurut penulis adalah bagian dari dalam pengertian sempit adalah anggota keluarga. Dalam konteks negara dan kebangsaan, ada kata persaudaraan yang bermakna persahabatan yang sangat karib seperti layaknya saudara, pertalian persahabatan yang serupa dengan pertalian saudara.
Nah dengan melihat seperti itu, maka sesama bangsa Indonesia, tidak lagi melihat orang dari daerah lain sebagai orang asing, melainkan saudara sebangsa dan setanah air. Melihat orang dari suku, agama yang berbeda bukan sebagai orang yang patut dijauhi, melainkan sebagai saudara sebangsa.
Di Bali terdapat istilah yang sangat terkenal yaitu vhasudaiva kutumbakan. Artinya,  semua manusia pada dasarnya adalah bersaudara. Pada hakikatnya manusia itu sama, yaitu sama-sama makhluk ciptaan Tuhan.
Selain vhasudaiva kutumbakan, ada juga istilah tat twam asi, yang artinya kamu adalah aku, aku adalah kamu. Dengan kata lain, aku dan kamu bersaudara. Menyakiti orang lain sama saja dengan menyakiti diri sendiri. Menyayangi orang lain sama saja artinya dengan menyayangi diri sendiri.
Ketika berkunjung ke Sulawesi Utara penulis mengenal istilah torang samua basudara. Artinya harfiahnya, kita semua bersaudara. Ini merupakan istilah yang diwariskan para leluhur daerah setempat yang tetap lestari dan dilaksanakan hingga sekarang. Di banyak daerah di Indoensia tentu memuliki filosofi yang mengamanatkan persaudaraan.
Dengan konsep hidup saling mengasihi sebagaimana layaknya saudara sendiri, maka Indonesia akan menjadi negeri yang kuat dan bersatu. Konsep persaudaraan yang kuat ini akan dijadikan perisai yang ampuh dalam menghadapi rongrongan isu-isu perpecahan sesama bangsa.
( I Ketut Suweca, 30 Oktober 2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H