Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Pandemi Menjadi "Guru", Sebuah Catatan Kehidupan!

28 Agustus 2021   20:05 Diperbarui: 29 Agustus 2021   22:10 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjalin komunikasi intensi dengan keluarga (Sumber: journeyofparenthood.com).

Masa pandemi ini rupanya mengingatkan kita untuk kian bersungguh-sungguh dalam menerapkan pola hidup tolong-menolong. Mengapa?

Saat pandemi, kian banyak yang mengalami hidup terpuruk, terutama dari sisi ekonomi. Pendapatan keluarga menjadi sangat drop lantaran sumber-sumber penghasilan sudah tidak ada atau hilang.

Karyawan hotel dan restoran yang sebelumnya mendapatkan gaji setiap bulannya, tiba-tiba harus mengalami kenyataan yang mengejutkan. Mereka terpaksa dirumahkan karena hotelnya sepi pengunjung dan tutup secara penuh. Para pekerja informal yang dulunya dapat mengais rejeki setiap hari, mengalami kesulitan untuk menghidupi keluarganya.

Nah, dalam keadaan seperti inilah, sebagai manusia yang memiliki kepedulian, kita tergerak untuk membantu. Mereka yang masih punya rezeki membantu saudara-saudaranya yang dalam kesulitan memperoleh sesuap nasi.

Ada yang terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat membagikan sumbangan berupa beras, sembako, makanan, dan lainnya. Ini adalah wujud real dari ajaran humanisme sejati. Tanpa perlu banyak publikasi, mereka berjuang untuk membantu orang-orang yang kesusahan.

Demikianlah, ada lima pelajaran yang diajarkan "guru" pandemi. Kita diingatkan bahwa kita bisa mati kapan pun dan di manapun. Kita diingatkan untuk memanfaatkan teknologi seraya mengintensifkan komunikasi dan hubungan antaranggota keluarga.

Kita juga diajarkan untuk saling peduli dengan menolong sesama, juga diajarkan betapa pentingnya pola hidup bersih dan sehat.

Semoga pelajaran yang positif ini terus terbawa sampai nanti.

( I Ketut Suweca, 29 Agustus 2021).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun