Segala sesuatunya sangat mudah, terutama dalam kaitannya dengan mengeluarkan uang. Jika tidak hati-hati, maka bukan tidak mungkin isi kantong bisa terkuras.
Dampak sikap dan perilaku konsumtif di era digital ada banyak. Pertama, orang memiliki kecenderungan hidup boros. Berbelanja tidak tanggung-tanggung apalagi berbekalkan kartu kredit.
Kedua, melupakan skala prioritas. Barang yang ditawarkan di media online boleh jadi sangat menggoda, apalagi ada iming-iming diskon dan hadiah akhirnya kita pun membelinya. Hal-hal yang sifatnya prioritas selaras dengan kebutuhan real keseharian menjadi terkesampingkan.
Bisa jadi kita tidak menyadarinya lantaran terpapar lapar mata. Eh, ternyata kita sudah berperilaku agresif dalam membelanjakan uang.
Itulah yang kemungkinan terjadi jika kita tidak mengontrol diri dalam mengeluarkan uang. Godaan demi godaan di era digital dengan segala kemudahannya bisa menyeret kita menjadi pribadi yang konsumtif. Â
Kemudian kita pun terperangah betapa banyak uang yang sudah kita keluarkan untuk hal hal yang sebenarnya belum tentu kita butuhkan. Kita hanya mengikuti keinginan berbelanja!
Hidup Lebih Produktif
Alih-alih konsumtif, bisakah kita memanfaatkan kemajuan era digital ini untuk hidup lebih produktif? Bisakah kita mengatur pola pikir (mindset), sikap, dan perilaku untuk menjadi produktif dengan menambah pendapatan, misalnya?
Saya kira, menjadi produktif itu sangat dimungkinkan, bahkan peluangnya terbuka demikian lebar. Tergantung pribadi masing-masing, apakah akan memanfaatkan kemajuan yang ada untuk mencapai kemajuan atau tidak.
Terdapat empat peluang yang tersedia di era digital ini untuk menjadi pribadi yang produktif. Kita mesti pandai-pandai memanfaatnya untuk mencapai kemajuan. Mari kita lihat!
Pertama, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dengan internetnya, membuka kesempatan kita untuk memperluas relasi.